Senin, 13 Oktober 2014

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PARTISIPATIF (KKP)





KELOMPOK 105
LAPORAN KELOMPOK KKP
                                          DESA                    : LEMBAR
                                         KECAMATAN    : LEMBAR
           KABUPATEN      : LOMBOK BARET
IAIN BARU.png


                                                     











LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPM)
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
IAIN MATARAM
2014





HALAMAN PENGESAHAN
Mahsiswa yang tersebut di bawah ini :
No
Nama
Nim
Pakultas
Jurusan
1
Muhamad husnuzon
151 112 110  
FITK
PBA
2
Sapriadi
151.111.048
FITK
PAI
3
Dian tri kusuma astuti
152 111 004
DA’WAH
KPI
4
Asrah
153 114 021
DA’WAH
BKI
5
Desi lestari
151 101 173
FITK
PAI
6
Maratis sholihah
152 111 060
SYARIAH
MUAMALAH
7
Fitriah
152 111 045
SYARIAH
MUAMALAH
8
Uswatun hasanah
151 119 189
FITK
PGMI
9
Bq.Mikyal zahraturrahmah
151 112 004
FITK
PBA
10
Hasmawati
151 116 192
FITK
IPS EKONOMI
11
Ira zafirah
151 115 144
FITK
BIOLOGI
12
M.Mahdi
152 111 034
SYARIAH
MUAMALAH
13
Herwan jayadi
152 111 042
SYARIAH
MUAMALAH
14
Fahurrozikin
151 116 259
FITK
IPS EKONOMI
Setelah melalui proses validasi program di hadapan DPL melalui proses pembimbingan dan pertanggungjawaban program, laporan KKP ini telah di sahkan pada tanggal    bulan    tahun      
Menyetujui
Kepala P2M IAIN Mataram                                    Dosen Pembimbing Lapangan


 Drs.H.M.Taisisr Ibraahim, M.Hum                       Dra.Rabiatul Adawiah MA
             NIP. 195006041985031001                                       NIP. 197012311994032005                                         
Mengetahui

Ketua LP2M IAIN Mataram



Prof. Dr. Hj. Sri Banun Muslim, M.Pd
NIP. 1946071519651965102001


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Sempurna pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan akhir kuliah kerja partisipatif (KKP) ini sesuai dengan apa yang diharapkan belajar dan berkerja bersama masyarakat  Dengan harapan semoga laporan akhir ini ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua. Amiin.
Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan laporan  ini, karena penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.


Mataram 18 September 2014

      Klp 105 IAIN Mataram


HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii          
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II PROSES KEGIATAN ........................................................................................ 7
A.    Penemuan masalah ................................................................................................... 7
1.      Proses penemuan masalah................................................................................... 7
2.      Partisipasi masyarakat......................................................................................... 7          
3.      Hasil identifikasi................................................................................................. 7
B.     Bentuk bentuk kegiatan .......................................................................................... 10
1.      Bentuk penyikapan yang di lakukan masyarakat dan mahasiswa .................... 10         
2.      Tujuan kegiatan ................................................................................................. 12
3.      Peran mahasiswa masyarakat dalam kegiatan ................................................... 13
BAB III HASIL DAN DAMPAK ................................................................................... 15
A.    Hasil yamg di capai (paparan program)................................................................... 15
B.     Dampak perubahan yang terjadi (perubahan yang terjadi)...................................... 18
BAB IV RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI ...................................... 20
A.    Refleksi ................................................................................................................... 20         
1.      Masalah ............................................................................................................. 20
2.      Kegiatan dan partisipasi masyarakat ................................................................. 20
3.      Hasil dan dampak ............................................................................................. 22
B.     Rencana tindak lanjut ............................................................................................. 23
1.      Rekomendasi .................................................................................................... 23
LAMPIRAN LAMPIRAN .............................................................................................. 25
1.      File note (Catatan lapangan).................................................................................... 25
2.      Hasil hasil penerapan tehnik dan metode PAR....................................................... 58
3.      Gambar.................................................................................................................... 61



KULIAH KERJA PARTISIPATIF
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
DESA LEMBAR KECAMATAN LEMBAR
KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Nama Lembar berasal bahasa setempat (Sasak)  dari kata PELEMBARAN atau PELEMBAH yang dalam bahasa Indonesia berarti alat pikul. Konon pada zaman dahulu kala terjadilah perdebatan antara dua pedagang berasal dari dua gubuk (Dusun) yang berbeda. Dimana kedua orang pedagang tersebut tidak sepaham dengan pengertian kata antara pelembah dan pelembaran. Perdebatan tersebut begitu keras dan panjang, banyak orang menyaksikan perdebatan tersebut. Tetapi  orang lain yang menyaksikan  dan mendengar perdebatan tersebut tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang sedang diperdebatkan. Kata-kata yang samar terdengar oleh orang lain hanyalah kata lembar. Sejak itulah muncul kata Lembar. Tempat perdebatan kedua pedagang itu akhirnya dikenal dengan  nama LEMBAR. Dan tempat tersebut merupakan cikal bakal Desa Lembar.
            Desa Lembar merupakan salah satu desa dari  yang ada di wilayah kecamatan Lembar kabupaten Lombok Barat. Desa Lembar terbentuk pada tanggal 10 April 1995 berdasarkan surat keputusan Bupati Lombok Barat, yang mana sebelumnya adalah merupakan bagian  dari desa Jembatan Kembar. Karena adanya pemekaran maka berdirilah Desa Lembar.
            Awal pembentukan desa lembar merupakan hasil musyawarah di Desa Jembatan Kembar pada tahun 1995. Rapat tersebut membicarakan keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan kualitas pelayanan publik mengingat pusat pemerintahan desa induk (Jembatan Kembar) jaraknya cukup jauh sekitar 3 km. Bersama beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para pemuda lainnya mengusulkan pemekaran desa.
            Bagai gayung bersambut setelah dilakukan musyawarah bersama, dengan perjuangan dan proses yang cukup panjang serta lama, banyak halangan dan rintangan yang dihadapi. Namun berkat dukungan masyarakat tersebut akhirnya Kepala Desa Jembatan Kembar menyetujui pemekaran desa, dan terbentuklah nama desa pemekaran menjadi Desa Persiapan Lembar pada tanggal 10 April 1995 berdasarkan surat keputusan Bupati Lombok Barat.
            Selanjutnya ditunjuklah saudara L. Sajim Sastrawan, BA sebagai kepala desa persiapan Lembar beserta perangkatnya dan terpilih  L. Sera’I sebagai ketua Lembaga Musyawarah Desa (LMD).
            Perjalanan  Desa persiapan Lembar  menuju Desa Lembar definitif berakhir pada tanggal 1 April 1997 dengan berlakunya surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat no 143 tahun 1996. Setelah itu dilakukan pemilihan Kepala Desa untuk pertama kali secara langsung oleh masyarakat Lembar pada tanggal 29 Oktober 1997 Dan terpilihlah Jamrun Muhammad Nur sebagai Kepala Desa Pertama yng dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Lembar. Pilkades kedua terjadi pada tanggal 20 Oktober 2006 dan terpilihlah Drs. Lalu Wiratakariadi.
1.      Keadaan Sosial Ekonomi
            Sebagian besar penduduk desa lembar memperoleh penghasilan dari bertani sebanyak 400 jiwa, buruh tani 400 jiwa, 263 jiwa buruh/swasta, 445 jiwa pedagang, 540 jiwa peternak, 50 jiwa PNS, 10 jiwa pengrajin, dan 700 jiwa berprofesi sebagai nelayan.
2.      Sosial Politik
Pemerintah Desa Lembar terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kepala Desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk/warga Desa Lembar yang memenuhi persyaratan dengan masa jabatan enam tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada rakyat desa yang prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati  melalui Camat. Kepala Desa mempunyai tugas pokok memimpin dan mengkoordinasikan pemerintah desa dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum, pembinaan, dan pembangunan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah di atasnya.
            Dalam menjalankan tugas pemerintahan Kepala Desa dibantu oleh Sekretaris Desa dan Pekaseh. Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dibidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat pemerintah desa. Menurut Undang-undang no 32 tahun 2004, Seketaris Desa diisi oleh PNS yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Desa dibantu oleh staf yang sesuai dengan bidangnya yang disebut dengan Kepala Urusan (Kaur). Dalam urusan mengatur air maka dipilihlah Pekaseh dan dalam urusan kewargaan dipilih Kadus.
            Sebagai mitra dari Kepala Desa maka di bentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD mempunyai fungsi pokok menetapkan peraturan desa, bersama Kepala Desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan disamping itu BPD mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan peraturan desaunttuk memantapkan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Keanggotaan BPD terdiri dari wakil penduduk desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Yang dimaksud dengan wakil masyarakat dalam hal ini seperti Ketua Rukun Tetangga, Pemangku Adat dan Tokoh Masyarakat.
            Sampai saat ini telah  dibentuk lembaga kemasyarakatan seperti rukun tetangga (RT), PKK, karang taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga kemasyarakatan bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga masyarakat di desa berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujud demokratisasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.
3.      Sosial Keagamaan Setempat
          Desa lembar terdiri dari berbagai macam suku agama antara lain agama Islam, Hindu, dan agama kristen. Mayoritas agama Islam berjumlah 12.841 jiwa dengan jumlah 3.858 kepala keluarga, meliputi 6.118 orang laki-laki dan 6.723 orang perempuan.  Mayoritas agama hindu berjumlah 840 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga yang berjumlah 186 jiwa yang meliputi 398 jiwa laki-laki dan 442 jiwa perempuan. Sedangkan mayoritas agama hindu berjumlah 20 jiwa dengan 8 jiwa kepala keluarga yang meliputi 9 jiwa laki-laki dan 11 jiwa perempuan.
Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kepercayaannya
NO
Penduduk
Jenis Kelamin
Jumlah
Jumlah KK
Laki
Perempuan
1
2
3
4
5
6
1
Islam
6.118
6.723
12.841
3.858
2
Hindu
398
442
840
186
3
Kristen
9
11
20
8

4.      Keadaan Pendidikan
Jenjang Pendidikan menurut Kondisi Bangunan
NO
Jenjang Pendidikan
Kondisi Bangunan
Jumlah
Baik
Rusak Berat
Rusak Ringan
1
TK / RA
4


4
2
SD NEGERI
8


8
3
MI
4


4
4
SMP NEGERI
1


1
5
MTs
3


3
6
SMA
-


-
7
SMK
-


-
8
Madrasah Aliyah
3


3
9
Madrasah Diniyah
1


1

5.      Bidang kesehatan
Terkait dengan sumberdaya kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun sarana prasarana kesehatan harus di akui kebutuhan di desa lembar masih jauh dari memadai. Karena Desa lembar hanya memiliki 1 buah pustu, 4 buah bangunan posyandu, 1 orang Bidan Desa, 56 orang kader posyandu dan 1 buah polindes yang telah rusak parah dan membutuhkan perbaikan.



BAB II PROSES KEGIATAN
A.    Penemuan masalah
1.      Proses penemuan masalah
Dalam pelaksanaan kegiatan awal yang kami lakukan dalam  mencari dan mengumpulkan informasi yang kami butuhkan dalam menentukan arah dan tujuan untuk menindak lanjuti kegiatan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) yaitu dengan mengumpulkan semua kepala dusun yang ada di desa Lembar dengan bantuan kepala desa dan juga perkupulan tersebut sebagai porum perkenalan antara peserta KKP dengan semua kepala dusun.
Di samping itu juga kami melakukan survey atau observasi keadaan Desa Lembar dari semua segi antara lain dari segi ekonomi, budaya, agama, sosial dan politik. Setelah melakukan observasi kemudian dilanjutkan dengan melakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang ada untuk dijadikan bahan kajian dan arahan dalam pelaksanaan KKP di lapangan.
2.      Partisipasi masyarakat
Secara eksplisit respon serta dukungan positif secara tertulis maupun lisan diberikan oleh setiap lapisan masyarakat mulai dari tahap penyusunan program kerja hingga pada aplikasi program kerja tersebut. Hal ini juga ditunjukkan dengan tingkat partisifasi yang tinggi dari kepala desa lembar yang tidak segan  segan mengelontorkan dana hingga  mencapai tiga (3) jutaan  untuk kegiatan awal kami yaitu perlombaan dan pawai sepeda yang kurang lebih di ikuti seribuan peserta dari 7 dusun yang ada di desa lembar.
3.      Hasil identifikasi
Berdasarkan hasil pertemuan dengan semua kepala dusun dan observasi terstruktur dan hal – hal yang perlu dalam pelaksanaan KKP yang telah di lakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) 105 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram dapat di peroleh data-data yang terkumpul dari tujuh dusun yang ada di Desa lembar.
1.      Nama dan jumlah dusun

NO

NAMA DUSUN
 1.
Lendang Jae
 2.
Buncit
 3.
Kuranji
 4.
Dasan daye
 5.
Bakong Dasan
 6.
Petak
7.
Kebon Bongor

2.      Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kepercayaannya
NO
Penduduk
Jenis Kelamin
Jumlah
Jumlah KK
Laki
Perempuan
1
2
3
4
5
6
1
Islam
6.118
6.723
12.841
3.858
2
Hindu
398
442
840
186
3
Kristen
9
11
20
8

3.      Jenjang Pendidikan menurut Kondisi Bangunan
NO
Jenjang Pendidikan
Kondisi Bangunan
Jumlah
Baik
Rusak Berat
Rusak Ringan
1
TK / RA
4


4
2
SD NEGERI
8


8
3
MI
4


4
4
SMP NEGERI
1


1
5
MTs
3


3
6
SMA
-


-
7
SMK
-


-
8
Madrasah Aliyah
3


3
9
Madrasah Diniyah
1


1






Di samping itu juga berdasarkan  hasil penuturan kepala desa dan kepala dusun kebon bonor bawa mata pencaharian yang selalu mendominasi yaitu buruh tani kemudian nelayan dan peternak ayam.
B.     Bentuk bentuk kegiatan
1.      Bentuk penyikapan yang di lakukan masyarakat dan mahasiswa
a.      Program Unggulan
HARI/TGL
NAMA KEGIATAN
KETERANGAN
15-17 Agustus
Perlombaan Memeriahkan 17 agustus
Terlakasana
27 Agustus
Panjat Pinang
Terlaksana
22 Agustus
Pendataan idetitas warga (tgs desa)
Terlaksana
24 & 31agustus
Pembinaan anak anak
Terlakasana
26-29 agustus
Pembuatan apotik hidup (tgs desa)
Terlakasan
30 agustus
Baksos 
Terlakasana
31 agustus
Pembinaan remaja  
Terlksana
3 September
Ngecat pagar kantor desa
Terlaksana
7 september
Pelatihan membuat kue bolu kukus dan pisang krispi
Terlaksana 

b.      Program Partisipan
HARI/TGL
NAMA KEGIATAN
PELAKSANA
8-12 September
Pelatihan tata boga,perbengkelan & mck
PT PLN (PERSERO)
10 September
Penilaian administrasi PKK  desa lembar 
PKK Kabupaten  LOBAR .(IBU BUPATI)
23 agustus
Pendataan penduduk dusun bakong dasan
Desa lembar
3 september
EXPO JAGUNG.awali dengan benar
SLC (sygenta learning cester dan PIS agro
25 agustus
Pengadaan serana wudhu
Musalla baiturrahman dewe anyar



c.       Program Rutin
Bimbel (bimbingan belajar)
Telaksan
Pembinaan TPQ
Telaksan
Mengajar di sekolah
Terlasana
Yasinan bareng masyarakat setiap malam ju’mat
Terlaksana
Senam sehat setiap minggu
Terlaksana
Pembersihan halaman desa setiap hari
Terlaksana









2.      Tujuan kegiatan
v  Tujuan untuk mahasiswa
1.      Mebiasaakan mahasiwa dalam bermasyarakat dan mebuat program yang Education
2.      Untuk mengetahui latar belakang desa lembar tentang wilayah, sosial ekonomi, politik, budaya, pendidikan, serta keagamaan.
3.      Untuk melatih  kemampuan mahasiswa dalam  belajar  mengajar serta bagaimana membangun kerja sama dengan guru – guru yang lain.
4.      Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana bermasyarakat yang baik.
5.      Membiasaka mahasiswa hidup bersih dan sehat
6.      Membangun hubungan kekeluarggan.
v  Tujuan untuk masyarakat
a.       Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya pendidikan.
b.      Membiasaka masyarakat hidup bersih dan sehat .
c.       Membantu  adaministrasi  dan  pengembangan pengetahuan di kalangan lembaga pendidikan
d.      Meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat desa lembar dalam mengisi kemerdekaan khususnya dalam memperingati hari ulang tahun republik indonesia.
e.       Menikatkan pengetahuan serta menjadikan remaja yang kreativ dan mandiri melalui pelatihan pelatihan.

3.      Peran mahasiswa dan masyarakat dalam kegiatan
Dari kegiatan tersebut terdapat beberapa peran baik dari kami maupun dari pihak masyarakat yang secara bersama-sama saling memberikan masukan dan saling melengkapi yang dilaksanakan dari permulaan kegiatan hingga hari akhir kami berada dilokasi KKP.
 Di beberapa kegiatan terlihat beberapa peran baik dari kami (mahasiswa) maupun masyarakat :
a.    Peran Mahasiswa
Ø Dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di antaranya :
§  Mahasiswa berperan sebagai Pembina untuk beberapa kegiatan yang di adakan bersama para guru dan siswa.
§  Mahasiswa berperan sebagai pembimbing bagi para siswa terhadap beberapa aktifitas yang ada di intra maupun ekstra sekolah.
§  Mahasiswa juga berperan sebagai guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Ø Dalam kegiatan-kegitan keagamaan di antaranya:
o  Mahasiswa berperan sebagai motivator bagi anak-anak untuk tetap belajar membaca Al-quran.
o  Mahasiswa berperan sebagai pembimbing.
o  Mahasiswa berperan sebagai tenaga pelajar.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan sosial di antaranya :
o  Mahasiswa berperan sebagai tenaga sukarela dan membanhu dalam beberapa kegiatan.
o  Mahasiswa berperan sebagai penunjang kelancaran dibeberpa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
o  Mahasiswa berperan sebagai katalisator (penghubung antara pihak desa dengan pihak pemerintah yang terkait dengan kegiatan.
b.   Peran Masyarakat
Ø Dalam kegiatan-kegiatan pendidikan diantaranya :
o  Sebagai pengarah dalam menentukan bentuk kegiatan yang perlu dilakukan.
o   Sebagai fasilitator di beberapa kesempatan untuk beberapa kegiatan.
o  Sebagai pembimbing dalam menentukan jenis kegiatan untuk dilaksanakan.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan keagamaan diantaranya :
o  Sebagai motivator bersama-sama mahaiswa
o  Sebagai pengarah kegiatan yang akan dilakukan bersama.
o  Sebagai penghubung antara kami dan para peserta didik.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan sosial di antaranya:
o  Masyarakat sebagai fasilitator untuk beberpa kegiatan yang dilakukan.
o  Masyarakat sebagai obyek kegiatan atau peserta dalam
o  beberapa jeanis kegiatan.
o  Mahasiswa sebagai penunjang kelancaran kegiatan yang kami laksanakan secara bersama-sama.
Selama kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung kami beserta masyarakat selalu memberikan masukan dalam melaksanakan jenis-jenis kegiatan yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi, dan politik.


BAB III HASIL DAN DAMPAK
A.    Hasil yang di capai (paparan program)
1.      Program unggulan
Hasil dari program unggulan kami jika di lihat dari antusiasme masyarakat sangat kami agap berhasil karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, hal itu dapat terlihat dari penerimaan program-program yang kami selenggarakan seperti :
a)      Pawai sepeda dalam rangka memeriahkan 17 Agustus
Pawai ini di ikuti oleh seluruh dusun yang ada didesa lembar dan pesertanyapun hampir mencapai ribuan peserta walau dengan konsekuensi biaya pendaftaran Rp. 5000’00 per sepeda bahkan keberhasilan itu juga terlihat dari bagaimana partisipasi yang sangat tinggi dari kepala desa lembar yang rela mengelontorkan dana sampai 3 jutaan rupiah untuk membiayai perlombaan yang kami adakan tersebut.
Di samping itu pula dukungan dari kepolisian dan dinas kesehatan terlihat jelas dari bagimana kepolisan mengerahkan lima orang personilnya untuk menjaga keamanan selama dilangsungkannya perlombaan tersebut, dan dari kesehatan meminjamkan satu unit mobil ambulans dan tenaga medisnya untuk mengatisipasi hal hal yang tidak di inginkan.
b)      Panjat pinang
Keberhasilan panjat pinang ini bisa terlihat juga dari jumlah penduduk yang  ikut memeriahkan kegiatan tersebut dan dukungan dari PT INDOCEMENT yang memberikan bantuan dana sekitar  Rp 2.000.000’00 untuk mendukung kelancaran panjat pinang tersebut, selain itu keberhasilan  penyelenggaraan lomba panjat pinang ini juga dapat  terlihat dari peserta bukan hanya dari kalangan anak anak saja, akan tetapi diikuti oleh remaja-remaja, orang tua, dan dihadiri oleh warga desa lembar yang ikut memberikan semangat kepada para peserta lomba panjat pinang.
Di samping itu juga ada beberapa kegiatan ugulan yang kami lakukan dan bisa di lihat pad bab I pada bentuk penyikapan yang di lakukan besama masyarakat.
2.      Program partisipan
            Program partisipan  ini merupakan program yang di selengarakan oleh desa dan masyarakat serta instansi luar tapi kegiatanya di selengarakan di desa lembar ,kami selaku mahasiswa yang sedang menjalani kegiatan kuliah kerja partisipatif (KKP) tentu menjadi keharusan untuk ikut andil dalam kegiatan tersebut sesuai dengan tupoksi kami selaki peserta KKP yang dapat di desa tersebut.
            Selama empat puluh lima hari atu satu bulan setenga kami ada di desa tersebut ada beberapa kegiatan yang kami ikuti baik yang di selenggarakan oleh desa sendiri dan juga oleh instasi luar yang di adakan di desa tersebut mislkan :
1.      Penyambutan Tim Penilai Pelombaan Administrasi Pkk  Selombok Barat
Kegiatan ini di selenggarakn oleh desa untuk  menyambut kedatangn tim penilai dari kabupaten, Kegiatan ini di ikuti oleh seluuruh ibu ibu PKK,semua kepala dusun dan ketua pengerak PKK kecamatan.
Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari hadirnya ibu penggerak PKK kabupaten (Ibu Bupati LOBAR)
2.      Expo Jagung.Awali Dengan Benar
Kegiatan ini di selegarakan di desa lembar oleh sygenta learning cester SLC dan PIS AGRO, kegiatan ini ikuti oleh petani petani jagung se desa lembar dan masyarakat masyarakat umum.
            keberhasilan dari perogram ini terlihat dari hadirnya narasuber narasumber yang hadir seperti pimpinan dari SLC, PIS AGRO dari jakarta dan dari india,dinas pertanian propinsi NTB,Peneliti provinsi NTB,PT pembeli jagung,Asosiai pedagang jagung Lombok dan masih banyak narasumber lainya.
Di samping kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan partisipan juga yang kami ikuti seperti Pelatihan tata boga,perbengkelan & MCK yang di selengarakan oleh PT PLN (PERSERO) dan Pengadaan serana wudhu dan juga pendataan jumlah warga yang ada di dusun bakong dasa.
3.      Program Harian
Merupakan program yang kami programkan untuk mengasah kemapuan kami baik dari bidang pendidikan kesehatan dan yang lainya,selama kami berada di lokasi ada beberapa kegiatn yang kami lakukan diantaranya
1.      Bimbingan belajar setiap selesai shalat asar
2.      Mengajar ngaji di dua TPQ setiap selesai magrib
3.      Mengajar di sekolah MI,MTS
4.      Senam sehat setiap minggu
5.      Yasinan bareng setiap malam jum’at
Kegiatan tersebut kami agap berhasil karena semuanya terselengara dengan benar benar dan pembinaan juga tetap lancar.

B.      DAMPAK
Adapun beberapa dampak perubahan yang terjadi di masyarakat secara umum sesuai dengan pelaksanaan program masing- masing bidang adalah:
·         Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Dari hasil kegiatan Penerapan program kerja pokok bidang pendidikan dan keagamaan dampak perubahan yang ada yaitu :
a.       Rangkaian kegiatan belajar mengajar
o   Masyarakat (anak-anak peserta) yang sebelumnya memaknai pendidikan hanya sebatas kegiatan formal menjadi faham arti penting pembelajaran seumur hidup (long life education) yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
o   Anak-anak menjadi lebih giat untuk belajar dan mengulangi kembali pelajaran yang didapat di sekolah.
b.      Rangkaian kunjungan dan hiburan Masyarakat
o   Masyarakat semakin mengerti akan pentingnya saling kunjung-mengunjungi baik itu dengan sesama yang sudah saling mengenal maupun dengan mahasiswa KKP.
o   Masyarakat merasa terhibur dengan tontonan yang disajikan
o   Silturrahmi antar mahasiswa dengan masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat terjalin lebih erat dan harmonis
c.       Rangkaian kegiatan memeriahkan HUT RI ke-69
o   Masyarakat yang dulunya belum terlalu mengerti dalam mengartikan kemerdekaan menjadi lebih mengerti tata cara mengisi kemerdekaan.
o   Adanya kemerihan di desa lembar dengan adanya lomba lomba yang selama ini belum pernah di adakan
o   Silaturrahmi antara mahasiswa KKP dengan masyarakat desa Lembar dari berbagai lapisan terjalin lebih erat.
o   Masyarakat mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
o   Masyarakat memahami arti penting nilai Nasionalisme serta menumbuhkan kecintaan kepada bangsa dan tanah air.
o   Hubungan antar dusun semakin dekat sehingga dapat mempererat persatuan dan kesatuan.
d.      Rangkaian kegiatan tambahan
o   Masyarakat semakin bergairah untuk membangun masing-masing dusunnya baik itu dengan bidang pendidikan,keagamaan dan lain-lain.
o   Kegotong royongan antara masyarakat dapat terjalin dengan baik.









BAB IV RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI
A.    Refleksi
1.      Masalah
Secara umum masalah yang kami lihat di desa lembar, khususnya dusun kebon bongor dan dusun dewe anyar yakni : bagaimana keadaa remaja  desa Lembar baik dari segi sosial, agama maupun pendidikannya? Masalah remaja inilah yang lebih mendasari dan menjadi kendala intern dalam masyarakat dusun kebon bongor dan dusun dewe anyar dalam meningkatkan sumber daya manusianya.    Remaja yang kami maksud disini adalah orang-orang yang memiliki umur berkisar antara 19-27 Tahun, remaja yang ada di dusun dewe anyar memiliki sifat tertutup dengan remaja di dusun yang lain dan cendrung jarang bergaul dengan remaja dusun yang lain bahkan hanya bergaul dengan remaja dusun saja.
Hal lain yang kami soroti juga adalah maslah banyaknya remaja yang putus sekolah di karenakan banyak yang menikah di usia dini dan kurangnya kesadaran terhadap pentingya arti sebuah pendidikan sehingga berdasarkan hasil surve kami bahwa hanya sedikait sekali masyarakat desa lembar yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, sebagian besanya adalah buruh tani.
2.      Kegiatan dan partisipasi masyarakat
Kegiatan dan partisipasi kami dalam kemasyarakatan yaitu dalam bentuk dukungan-dukungan yang kami tunjukkan terhadap segala kegiatan masyarakat, seperti kegiatan shalat berjamaah, partisipasi kami dalam acara ritual seperti begawe, partisipasi kami dalam zikiran acara kematian, silaturrahmi langsung kerumah masyarakat, baik di sawah maupun di ladang, gotong royong untuk membersihkan masjid bersama dengan warga,  dan kami melakukan silaturrahmi kesetiap tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Kegiatan kami ini didukung sepenuhnya oleh tokoh-tokoh setempat, sehingga setiap kami terlibat ataupun melakukan program tidak ada hambatan-hambatan yang kami temukan. Dengan jalan kegiatan dan partisipasi yang kami lakukan dapat terbina rasa kekeluargaan dan persaudaraan serta kami bisa mengadakan pendekatan dan pembauran secara meluas. Dan yang lebih terkesan bahwa, kami dapat menikmati segala kegiatan yang terselenggara atas kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, baik secara pribadi ataupun bersama-sama, sehingga terukir dalam-dalam, seolah-olah kita bagian dari masyarakat itu sendiri, pergaulan semakin meluas timbul dalam benak, bahwasanya masyarakat dusun ini adalah bagian dari anggota KKP dan sebaliknya. Bentuk partisipasi masyarakatnya pula yaitu membangkitkan kembali moment peringatan hari kemerdekaan  republik  indonesia,  dukungan  masyarakatnya termotivasi dengan tawaran kegiatan KKP. Kesempatan ini merupakan strategi untuk meningkatkan silaturrahmi antar sekolah khusunya tingkat SD/MI yang ada di Desa lembar sekaligus sebagai ajang untuk mengisi kemerdekaan sehingga rasa nasionalisme tercipta di masyarakat desa lembar. Selain itu kami juga ikut berpartisipasi dalam acara:
3.      Penyambutan Tim Penilai Pelombaan Administrasi PKK  Selombok Barat
Kegiatan ini di selenggarakn oleh desa untuk  menyambut kedatangn tim penilai dari kabupaten, Kegiatan ini di ikuti oleh seluuruh ibu ibu PKK,semua kepala dusun dan ketua pengerak PKK kecamatan.
Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari hadirnya ibu penggerak PKK kabupaten (Ibu Bupati LOBAR)
4.      Expo Jagung.Awali Dengan Benar
Kegiatan ini di selegarakan di desa lembar oleh Sygenta Learning Cester SLC dan PIS AGRO, kegiatan ini ikuti oleh petani petani jagung se desa lembar dan masyarakat masyarakat umum.
            keberhasilan dari perogram ini terlihat dari hadirnya narasuber narasumber yang hadir seperti pimpinan dari SLC, PIS AGRO dari jakarta dan dari india,dinas pertanian propinsi NTB,Peneliti provinsi NTB,PT pembeli jagung,Asosiai pedagang jagung Lombok dan masih banyak narasumber yang lainya.
Di samping kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan partisipan juga yang kami ikuti seperti Pelatihan tata boga,perbengkelan & MCK yang di selengarakan oleh PT PLN (PERSERO) dan Pengadaan serana wudhu dan juga pendataan jumlah warga yang ada di dusun bakong dasa.
3.      Hasil dan dampak
Hasil yang dicapai dari partisipasi masyarakat tersebut yaitu terjalin sebuah komunikasi yang lancar, dapat terbangun sebuah ikatan tali persaudaaran antar masyarakat dengan mahasiswa KKP, menimbulkan rasa kekeluargaan yang semakin kuat, dapat memupuk silaturrahmi antar sesama, mulai menyadari kembali arti penting sebuah pendidikan, pergaulan semakin luas, kesadaran kepada aturan dan norma-norma yang telah berlaku dalam masyarakatnya, dapat melihat arti penting sebuah ketertiban dan hubungan anggota KKP seperti keluarga dengan masyarakatnya.
Dampak yang ditimbulkan yaitu menggugah masyarakat untuk menyadari betapa pentingya arti sebuah pendidikan, mengubah masyarakat menjadi peramah, sikap toleransi mulai tertanam, keterlibatan dan dukungannya kepada kami, dan yang lebih kami rasakan dari semua kegiatan dan partisipasi masyarakatnya adalah bentuk kerjasama yang baik, masyarkat sebagai subyek dan kerjasama kami sebagai agent of change untuk semuanya. Sehingga kesan menarik yang didapatkan adalah motivasi dan spirit yang kuat. Dengan begitu banyak hal baik yang bisa diterima oleh tokoh-tokoh agama maupun masyarakat secara luas. Hal ini terdorong dari semangat optimis yang dapat memancarkan cerminan keseluruh masyarakat.
B.     Rencana tindak lanjut
1.      Rekomendasi
Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan dalam hal ini khususnya bagi LPM/DPL dan pelaksanaan KKP serta pemerintah berikutnya:
1.      Bagi LPM
Ada beberapa hal yang kami tidak bisa ungkapkan selama kami berada dilokasi KKP, terkait waktu yang relatif singkat untuk kami meneliti semua permasalahan tersebut.
2.      Bagi DPL
Kami mengharapkan kepada ibu DPL sekiranya nanti pada tahun-tahun yang akan datang masih menggunakan lokasi KKP di desa lembar, supaya lebih memfokuskan kegiatan mahasiswa pada bidang Pendidikan dan keagamaan, karena menurut kami motivasi belajar siswa yang kurang dan masih banyak anak-anak yang belum bisa membedakan bacaan panjang pendek dalam membaca al-qur’an. Hal ini lebih mengacu kepada pemahan Tajwid dan Mukhorijul huruf yang masih kurang bagi anak-anak TPQ,SD,MI bahkan sekolah menengah pertama SMP.
3.      Bagi KKP Berikutnya
Kami berharap supaya lebih memperhatikan Sekolah Dasar dan TPA,TPQ di Desa Lembar, karena menurut pengalaman yang kami hadapi pada saat berada dilokasi, anak-anak disana kebanyakan yang bermain serta kurangnya anak-anak yang memfokuskan diri kependidikan dan ke TPA, ini menurut saya selaku angota KKP, karena kurangnya perhatian dari setiap orang tua terhadap anaknya. Kami juga berharap supaya lebih baik dari apa yang sudah  kami lakukan selama berada dilokasi KKP supaya bisa menarik perhatian masyrakat untuk mau memberikan dorongan kepada anak-anak dan para remaja yang ada dan lebih berkesan dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan desa pada khususnya.
4.      Pemerintah
Untuk istansi pemerintah kami berharap supaya memberikan perhatian yang lebih terhadap pendidikan di desa lembar karena kami melihat masih kurangya sarana pendidikan.



LAMPIRAN LAMPIRAN
KODE FILE: 1
JUDUL:wawancara dengan warga dusun kuranji
INFORMAN: pak wayan
LOKASI:di sawah
WAKTU:  15 Aggustus 2014/jam  07:3
I.                   Suasana
           Waktu itu sekitar pukul 07.30 aku melihat sosok seorang bapak separuh baya sedang asik memetik cabe di tengah sawah miliknya yang tidak begitu luas dan letaknya tidak jauh dari posko. Pada saat itu aku dan teman-teman sedang menikmati udara pagi dengan berjalan-jalan santai sambil menikmati keindahan sekitar.tanpa sengaja pandanganku mengarah kearah bapak yang sedang sibuk memetik cabe.aku merasa kasihan melihatnya karena hari masih begitu pagi beliau sudah bekerja memetik cabe. Rasa iba  mendorongku untuk memberanikan diri untuk menyapa dan menawarkan bantuan.bapak itu pun menyambut dengan ramah dan mempersilahkanku untuk membantunya. Disana aku mulai dengan perkenalan dan nama bapak itu adalah pak wayan dia berasal dari dusun kuranji dia hanya memakai baju kaos dan celana kain berwarna hitam.
II.                Catatan hasil wawancara
     Adapun pertanyaan yang diajukan kepada informan yaitu sebagai berikut:
a.       Siapa yang mempunyai sawah ini?
b.      Apakah bapak yang menanam cabe ini sendirian ataukah bapak menggunakan jasa buruh tani?
c.       Berapa  kali dalam seminggu bapak panen cabe?
d.      Berapa harga cabe per 1 kg ?
    Dari pertanyaan diatas dapat data atau informasi sebagai berikut :
     Sawah ini adalah milik bapak sendiri dan dulu sebenarya disini mayoritas masyarakatnya beragama hindu dan sawah ini milik orang hindu dari dusun kuranji dan dahulunya dusun yang pertama ada adalah dusun kuranji tetapi seiring berjalanya waktu pertumbuhan penduduk semakin banyak dan pendatang juga banyak yang pada akhirnya masyarakat menjadi banyak dan banyak juga pendatang yang Bergama islam dan menjadi mayoritas  dan berkembang  sampai saat ini.sehingga menjadi tujuh dusun yaitu dusun kuranji ,lendang jae kebonn bongor ,bakong dasan ,dasan daye,buncit, dan petak.
Kalau  untuk menanam cabe bapak menggunakan jasa buruh tani karena letak sawah yang cukup jauh dari rumah jadi bapak kewalahan untuk mengontrol dan merawatnya dan juga ada kesbukan juga dan yang paling utama adalah bapak baru pertama ini menanam cabe jadi kurang begitu paham dalam merawatnya.tetapai kalau panennya kadang bapak suruh orang juga tapi tidak jaarang bapak memetik sendiri kalau untuk kepentingan sendiri misalkan kalau ada acara dan membutuhkan banyak cabe seperti sekarang ini bapak ambil sendiri cabenya.biasanya bapak panen cabenya itu dua kali dalam seminggu  tapi pas awal-awalnya sih sekali dalam seminggu tapi sekarang ini harga cabe murah kemaren pas bapak panen itu Rp.5000 per kg.itu dah dek pas buah cabenya bagus dan hasilnya banyak  tapi harganya murah,tapi mau bagaimana lagi ketimbang sawahnya kosong dan tidak di Tanami.
1.      Pertayaan lanjutan
a.       Kapan di gunakan untuk beribadah pure yang depan kantor desa itu?
b.      Bapak aslinya orang mana?
Oh pure yang di depan kantor desa itu biasanya digunakan pada saat bulan purnama biasanya disitu kita  adakan untuk kegiata perayaan maka dari itu terlihat sepi  karena memang tidak digunakan setiap hari untuk beribadah tetapi disitu ada penjaganya yang bertugas menjaga dan merawat pure tersebut agar tetap terlihat bersih dan rapi. Bapak aslinya orang bali tepatnya di denpasar karang anyer bali jadi nati kalau adek main-main kebali adek bisa mampir di rumah bapak yang ada disana.
III.             Pertanyaan refleksi
        Pertanyan yang masih menganjal di hati penulis adalah kenapa  bisa kuburan orng islam sama orang hindu bisa sama tempatnya hanya di batasi dengan pagar dan bagaimana ketika ada ada orang islam dan orang hindu meninggal.apakah tidak saling menggangu satu sama lainya.
1.      File note
Sebagai seorang sekertaris tentu wilayah kerja saya lebih di diominasi oleh pekerjaan komputer seperti membuat surat,pamplet,sepanduk dan  membuat proposal mengingat persediaan dana dari kelompok kami yang sangat minim, al hasi dari proposal yang kami ajukan PT INDCEMENET memenjawab proposal tersebut dengan memberikan bantuan bantuan dana sebesar du juta rupiah sehingga kami memampaatkannya untuk menmenyelenggarakan acara panjat pinang dalam rangka memeriahkan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69 yang sebelumnya sebenarnya sudah kami adakan kegiatan lomba lari karung pukul kendi dan pawai sepeda.
Tetapi bukan berati kalau waktu saya lebih di dominasi oleh kegiatan komputer saya tidak pernah tidak ikut adil dalam semua kegiatan yang kami programkan baik yang sifatnya program ungulan seperti lomba pawai sepeda dalam rangka memeriahkan hari Kemerdekaan Republikm Indonesia ,pelatihan kue bolu kukus dan lain lainnya, program partisipan seperti expo jagung awali dengan benar yang di selengarakan ole SLC dan penilaian administrasi PKK desa lembar oleh ibu bupat,i, bahkan pada program harian selalu ikut ambil bagian seperti  saya sebagi pembimbing  pada bimbel pelajaran TAJWID setiap hari selesai salat asar dan pembinaan tpq setiap selesai magrib dan sebagai intruktur pada senam sehat setiap hari minggunya.
Di samping itu pula saya seringkali berkunjung ke masyarakat dan sering mengadaakan wawancara langsung dengan masyarkat seperti satu waktu saat  saya bertemu dengan salah satu warga dewe anyar inak salmiyah namanya, inak salmiyah ini bukan asli orang lembar tetapi beliau sudah lama sekali tinggal di lembar karena ikatan pernikaahan dan inak salminya mulanya bukan orang islam tetapi dia keturunan jero waya atau orang bali asli tetapi karena perkawin beliau akhirnya masuk islam.pertemuan kami saat itu  di lapangan bola kebun bongor saat itu beliau sedang nonton orang main bola dan beliau saat itu tidak menggunakan kerudung,dia  mengunakan baju warna merah dan menggunakan kain tidak mengunakan celana 
Saat itu beliau menceritakan tentang keadaan dusun dewe anyar yang sering tergenag saat angin besar dan hujan besar karena luapan air laut, bahkan airnya juga sampai menggenaingi lapangan bola dimana  tempat kami duduk, dan hal penting  yang saya catat saat pertemuan tersebut berkaitan dengan ekonomi masyarakat, bahwa roda perkekonomian masyakat di desa lembar lebih di dominasi oleh pertanian bahkan parahnya kebanyakan masyarakat asli desa lembar menjadi buruh tani karena berdasarkan penuturanya bahwa kebnyakan lahan pertanian di desalembar di miliki oleh orang orang luar dan hanya sebaigian kecil orang orang lembar yang memiliki lahan pertanian sehingga mau tidak mau orang orang lembar setiap harinya menggatungkan hidupnya pada buruh tani jadi buruh.
Kode file         : 06
Judul               : wawancara dengan kepala dusun kuranji
Informan         : kepala dusun kuranji (pak nyoman)
Lokasi             : dusun kuranji, rumah pak nyoman
Waktu             : 30 agustus 2014 / 04:15 wita
1.      Suasana
Sebelumnya saya akan menceritakan pengalaman saya saat baru nyampai lokasi KKP kami, saat itu sekitar jam 10 pagi kami tiba di kantor Desa Lembar dengan menggunakan sepeda motor dan barang-barang kami di bawa menggunakan bemo yang sudah di sediakan oleh panitia KKP, saat kami tiba di kantor desa kami di sambut dengan baik dan ramah terutama sama pak Kepala Desa yaitu Pak Sainah, dan saat itu disana juga ada kadus kebon bongor yang membantu kita untuk menata kamar, karna setiba kami dsna, kami istirahat sebentar ngobrol-ngobrol sama staf-staf desa dan setelah itu kami membersihkan kamar yang sudah di sediakan oleh desa, kami memindahkan buku-buku yang ada di kamar tersebut dan merapikan meja-meja yang ada disana.
Setelah itu kami istirahat, tidur siang, dan pada sore harinya kami melakukan aktipitas bersih-bersih karna di kantor desa tersebut kelihatan kotor terutama di halaman kantor desa tersebut, disana kami bagi-bagi tugas, ada yang menyapu halaman, menyiram halaman, mencabut rumput yang ada di ahalaman dan mencabut rumput yang ada di halaman dan meniram bunga-bunga dan pohon-pohon yang kelihatan kering dan mau mati, ada juga yang membersihkn bak kamar mandy dan bak untuk wudu’. Mungkin demikian cerita singkat dari suasana dan apa yang kami lakukan di kantor desa saat kami baru datang disana.
Brhubung saya sudah menceritakan sedikit tentang haripertama kami nyampai di posko KKP, jadi selanjutnya saya akan menceritakan hasil wawancara saya dengan kepala dusun kuranji.
Pada hari itu tanggal 30 agustus 2014, saya berada di rumah kepala dusun Kuranji, saat itu saya bertemu langsung dengan pak wayan, dia yg lagi santai-santai di rumahnya dan sedang memakai baju kaos oblong warna hitam, celana jeans warna biru dan sedang duduk di atas korsi sambil ngopi dengan ekspresi wajah yang begitu santai dan tenang seperti  gakda beban sedikitpun, saat itu saya ngobrol-ngobrol dulu dengannya dengan gaya bicaranya yang sangat santai dan ramah.
Berhubung saya lagi di rumah pak wayan, secara tidak langsung saya melihat sekitar rumahnya, rumah yang yang sedeerhana dan memiliki teras dan pintu di depan terasnya menghadap utara, di rumah itu juga terdengar suara music dan suara tv, mungkin keluarga ato anaknya sedang nonton tv dan mendengar music, rumah pak wayan kelihatan agak ramai, rumahnya mengunakan keramik warna putih, disekitar rumahnya juga terdapat beberapa anjing yang biasanya menjadi penjaga rumah saat pemilik rumah lagi berpergian, dan tidak lama kemudian datanglah seorang gadis yang ternyata itu adalah anak dari pak waayan, anaknya itu kelihatan baru pulang kuliah.
Mungkin itu dulu cerita saya saat berada di rumah pak wayan.
2.      Catatan Hasil Wawancara
Saya      : sebelumnya saya minta maaf pak, saya mau menanyakan beberapa hal tentang dusun kuranji ini pak,
Pak wayan: ya silahkan aja dek, mang adek mw menanyakan tentang apa.?
Saya      : begini pak, apa saja seeeh mata pencaharian masyarakan di dusun kuranji ini pak.?
Pak wayan: mata pencaharian masyarakat disini itu sama dengan dusun yang lain dek, seperti bertani.
Saya      : trus tadi saya lihat di luar rame banget, disana lagi ada upacara apa ya pak.?
Pak wayan: oooow yang di luar itu lagi ada orang meninggal dek.
Ssaya    : kalok pure yang ada di kantor desa itu bagaimana pak.? Kapan di gunakan pure tersebut.? Selama saya disni saya melihat pure tersebut gakpernah di kunjungi pak.?
Pak wayan: oh pure yang di depan kantor desa itu biasanya digunakan pada saat bulan purnama, biasanya disitu kita gunakan untuk kegiatan perayaan makanya sepi kelihatanya karena memang tidak digunakan setiap hari untuk beribadah tapi disitu ada penjaganya yang bertugas untuk menjaga dan merawat pure tersebut agar tetap terlihat bersih dan rapi.
Saya      : bapak aslinya orang mana.?
Pak wayan: bapak aslinya dari bali tepatnya di denpasar karang anyar bali jadi nanti kalok adek maen-maen kebali adek bias mampir di rumah bapak yang ada disana.
Saya      : mmmmmmmm terimakasih ya pak atas informasi yang telah bapak berikan.
Pak wayan: ya sama-sama dek.
Itulah sekilas tentang perbincangan saya dengan pak kepala dusun Kuranjio desa lembar kecamatan lembar. Jika di lihat dari ekspresi wajahnya, pak kadus keliahatan lagi senang banget dan seperti gakda beban dan sya sangat berterimaksih kepada pak kadus karena sudah memberikan informasi dengan sangat detail.
Judul               : Wawancara dengan Kepala Desa Lembar
Informan         : Pak Sainah (kepala Desa lembar)
Lokasi             : Rumah pak sainah
Waktu             : Tanggal 13 September 2014 / jam 07.00 WITA
Pada kesempatan pagi itu saya dan rekan saya  berkunjung kerumah kepala desa lembar yaitu pak sainah.  beliau menyambut kami dengan baik dan begitu ramah. Halaman rumah yang luas dan bersih mebuat kami merasa nyaman berada dirumah pak Sainah. kami dipersilakan duduk di teras rumahnya dan begitu juga kami langsung memulai percakapan. Sebelumnya pak sainah bertanya kapan kami (rekan-rekan KKP dari IAIN Mataram) datang kedaerahnya. 
Pak Sami’in     : Maaf sebelumnya, ini adek-adek KKP dari mana ?
Saya    : kami dari IAIN Mataram pak, maksud kedatangan kami ke sini kami ingin meminta data-data kepala keluarga yang ada di desa lembar ini, karena sebelumnya kami dimintai tolong dari desa untuk mengumpulkan data-data kepala keluarga yang ada di masing-masing dusun didesa lembar ini.
Pak Sami’in     : oh. Datanya minta aja di kantor desa itu,kan disana tempatx dia
saya                 : kalau gitu pak kapan kita bisa minta datanya? Soalnya ini kita diberi waktu   sampai hari rabu dari desa.
Pak Sami’in     : insyaAllah saya usahakan hari rabu pagi data-datanya sudah ada. Nanti saya     datakan ulang semua karena sekarang banyak yang kawin dan ada yang meninggal dunia. Adek-adek KKP ini sudah berapa hari disini?
Saya                : sudah 30 hari pak, kami disini tinggal 10 hari lagi.
Pak Sami’in     : Oo sudah lama sekali. Kenapa tidak ada pemberitahuan kepada saya kalau ada mahasiswa KKP dari IAIN yang menetap diwilaah saya.?
Saya                : kami sudah konfirmasi kok pak sama kepala dusun yang ada disini.
Saya                : kalau begitu kami pamit pulang dulu, sekali lagi kami mohon maaf enggih pak. Assallamualaikum..
Pak sami’in      : ia tidak apa-apa dek. Wa’alaikumsalam wr. wb
Judul: hasil kkp
Informan: pak kadus yang ada di desa lembar
Lokasi: Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat
Waktu: tanggal 11;08-19;09 -2014 / jam 07;30
1.Suasana
Pada tanggal 11-08-2014 bertepatan dengan hari senin,kamipun tiba dilokasi kkp dengan menggunakan sepeda dan almamater kampus IAIN mataram,dan ketika tiba disana  suasananya sepi,,krna memang suasana disana sudah sepi karna jauh dari penduduknya,akan tetapi ketika kami sampai suasananya menjadi ramai karna kedatangan kami atau anak kkp IAIN mataram yang bersemangat dan menyenangkan. Ketika kami sampai kamipun mengemas atau membersihkan barang-barang kami serapi mungkin barulah kami istrahat. Pada saat hari pertama memang kami belum saling mengenal satu sama lain ,makanya kami cumin saling pndang memandang melihat situasi disekitaran kantor desa tempat kami berteduh. Dan masyarakat disekitar desa itu menyambut kedatangan kami dengan senang hati dan lapang dada,kamipun merasa gembira dan bahagia.
Akhirnya hari demi hari dan jam demi jam waktupun berlalu ,kamipun sudah saling mengenal satu sama lain dan disitulah kami mulai mengadakan lomba agar kami bisa dekat dengan masyarakat di sekitar tempat kami berteduh. Dan disanalah kami mulai melakukan aktivitas kami yaitu; mengajar ngaji,belajar,mengadakan berbagai macam acara dan masyarakatpun ikut dalam berpatisipasi didalam program yang kami laksanakan di desa tersebut,begitu juga dengan masyarakat disekitar apabila ada suatu acara di Desa tersebut kamipun tak pernah terlupakan oleh mereka,karna bagi mereka kami seperti keluarga mereka sendiri begitu juga sebaliknya dengan kami.
Adapun peristiwa yang kami alami adalah pergi keliling desa lembar mengenai desa tersebut,dan kami selalu ditemani oleh bapak yang kadus ataupun bapak-bapak yang ada di desa tersebut.
2.hasil wawancara
            Adapun hasil yang kami dapati di desa lembar yaitu mereka atau masyarakat di desa itu banyak melakukan panen jagung daripada menanam padi dan membuat batako.
Saya                       : Apa pekerjaan bapak sehari-hari.........?
Aq, Saleh                : Pekerjaan sehari-hari ia...membuat batako.
Saya                         : Berapa biji bapak dapat bikin perhari......?
Aq, Saleh                 : Tergantung ketekunan kita minimal 2000 kalo tanahnya udah jadi          dinjak tinggal di cetak.
Saya                       : kira-kira bisa kering satu hari setelah pembuatan ini pak....?
Aq, Saleh               : Tergantung cuaca kalo cuaca panas bisa 1 hari.
Saya                         : Biasanya kemana bapak menjual bata tersebut?
Aq,                           : Saya jual melewati calo atau pihak ke dua tidak secara lansung ke  orang yan mau  bikin rumah atau proyek-proyek besar.
I.            Pertanyaan refleksi
v  Kenapa bapak tidak menjual batanya lansung ke orang yang mau bikin rumah atau ke proyek besar supaya bapak mendapat hasil yang besar...?
v  Man lebih irit pemakaian kayu atau kulit biji padi dalam memasak bata....?
v  Bagai mana kualitas warna bata yang baik dalam penjualan sebelum-sebelumnya...?
v  Berapa harga penjualan bata dalam 1000 biji....?
v  Berapa pendapan bapak dalam satu bualan setelah menjual bata...?
Kode file          :
Judul                : Wawancara Dengan Kepala Dusun Dasan Daye
         Informan            : kadus Dasan Daye
         Lokasi                : Knator Desa di Kampung Dewa Anyar
        Waktu                 : tanggal 06-09-2014 / 10:35 Wita
1.      Suasana
Sebelumnya saya akan menceritakan pengalaman saya saat baru nyampai lokasi KKP kami, saat itu sekitar jam 10 pagi kami tiba di kantor Desa Lembar dengan menggunakan sepeda motor dan barang-barang kami di bawa menggunakan bemo yang sudah di sediakan oleh panitia KKP, saat kami tiba di kantor desa kami di sambut dengan baik dan ramah terutama sama pak Kepala Desa yaitu Pak Sainah, dan saat itu disana juga ada kadus kebon bongor yang membantu kita untuk menata kamar, karna setiba kami disna, kami istirahat sebentar ngobrol-ngobrol sama staf-staf desa dan setelah itu kami membersihkan kamar yang sudah di sediakan oleh desa, kami memindahkan buku-buku yang ada di kamar tersebut dan merapikan meja-meja yang ada disana.
Setelah itu kami istirahat, tidur siang, dan pada sore harinya kami melakukan aktipitas bersih-bersih karna di kantor desa tersebut kelihatan kotor terutama di halaman kantor desa tersebut, disana kami bagi-bagi tuges, ada yang menyapu halaman, menyiram halaman, mencabut rumput yang ada di ahalaman dan mencabut rumput yang ada di ahalaman dan meniram bunga-bunga dan pohon-pohon yang kelihatan kering dan mau mati, ada juga yang membersihkn bak kamar mandy dan bak untuk wudu’. Mungkin demikian cerita singkat dari suasana dan apa yang kami lakukan di kantor desa sat kami baru dating disana.
Selanjutnya kita beranjak dari hasil wawan cara saya dari Pak Kadus Dasan Daye.
Saat itu kadus Dasan Daye menggunakan baju kotak-kotak warna biru putih, celana hitam dan memakai topi hitam yang mereknya famous dan membawa tas ransel, wajah nya agak tajem dan putih, ekspresi wajahnya kayaknya dia lagi senang karna dia kelihatan gembira banget dan suka ketawa, gaya bicaranya itu bagus dan santai dan kalok dia bicara cepet di mengerti karna penjelasannya saat bicara itu bagus banget dan seneng juga kalo kita bicara sama dia, dia orangnya nyambung dan enak di ajak ngobrol.
Saat itu saya ngomong-ngomong sama dia di aula kantor desa depan kamar teman-teman cewek itu dan duduk di atas korsi warna hijau sambil ngopi dan ngerokok. Kondisi aula kantor desa saat ini lumayan bagus tapi masih belum sepenuhnya di cat dan atepnya di bagian belakang juga mulai rusak, banyak gentengnya yg jatuh karna kayunya patah. Suasana di kantor desa juga agak sepi karna kator desa yang kami tempati sebagai posko kami itu jauh dari rumah penduduk jadi jarang ada warga yg kelihatan di area kantor desa, tapi kaloksore jak lumayan rame karna di belakang kantor desa ada lapangan sepak bola dan banyak remaja yg maen bola bisa di sebut mereka lagi latihan dan di dalemkantor desa juga biasanya kami maen foli karna di kantor desa terdapat lapngan foli. Saat itu juga, kebetulan saya lagi mendengarkan lagu miliknya Bondan prakoso dan fade two black, tenyata pak kadus juga seneng denger lagunya Bondan jadi sama deh seleraku sama dia.
2.      Catatan hasil wawancara
Hasil wawancara saya saat itu dengan pak kepala dusun dasan daye tentang kondisi warga dann apa mata pencaharian warga di desa lembar tersebut adalah sebagai berikut.
Saya          : sebelumnya saya minta maaf pak dan saya mau minta penjelasan dari bapak tentang keadaan masyarakat di desa lembar ini dan mata pencaharian mereka pak.?
Pak kadus  : oooyaaa silahkan aja dek, memangnya adek mw menanyakan tentang apa aja.?
Saya          : apa saja seeh yang menjadi usaha masyarakat di desa lembar ini pak.?
Pak kadus  : mata pencarian masyarakat di desa ini adalah sebagai nelayan dan petani dek, karena masyarakat dsni berada di pinggir pantai dan dari pantai tersebut mereka mencari untuk kebutuhan sehari-hari sebagai nelayan.
Saya          : kalo petaninya jak biasanya menanam apa aja di sawah pak.?
Pak kadus  : biasanya yang mereka tanam adalah jagung, padi, kedelai dan ada juga yang menanam kacang panjang, ada juga yang menanam cabe rawit, tapi yang paling dominan yang mereka tanam adalah jagung dan padi saja.
Saya          : apakah semua sawah-sawah ini milik petani-petani yang dari desa ini ato bagaimana pak.?
Pak kadus  : gini ya dek, sebenarnya sawah-sawah ini sebagian besar milik orang luar dan dikelola oleh petani-petani yang ada di desa ini dek, jadi petani disini hanya menjadi pengelola sawah tersebut bukan sebagai pemilik sawah.
Saya          : dalam satu musim ato satu tahun brapakali mereka menanm padi dan jagung pak.?
Pak kadus  : biassanya dsni nanam padi cumin satu kali dan jagung dua kali, nanam padi trus slse padi baru nanam jagung dan setelah panen jagu lagi di Tanami jagung, tetapai ada juga yang menanam kedelai, n dan ada juga yg menanam padi dua kali.
Saya          : trus kalo bapak punya sawah apa gak.?
Pak kadus  : punya sih dek tetapi cuman sedikit dek.
Saya          : trus bapak menanam apa saja di swahnya.?
Pak kadus  : sama yang saya tanam sam masyarakat dsni dek tetapi terkadang bapak menanam cabe dek, tapi jarang saya nanam cabe dek, lebih sering nanam jagu dan padi aja dek.
Saya          : hmmmmmm yadah pak, makasih ya atas info yang bapak berikan kepada kami.
Pak kadus  : yaaa sama-sama dek…
Itulah sekilas tentang perbincangan saya dengan pak kadus dasan daye desa lembar kecamatan lembar. Jika di lihat dari ekspresi wajahnya, pak kadus keliahatan lagi senang banget dan seperti gakda beban dan sya sangat berterimaksih kepada pak kadus karena sudah memberikan informasi dengan sangat detail.
Judul: mewawancarai hasil panen jagung masyarakat kebon bongor  secara lansung.
Lokasi: dirumah ibu aminah
Waktu:04.00 wita
Tagal: 28 agustus 2014.
1.      Suasana
v  Secara umum
 ketika kami terjun kelapangan yaitu didusun kebon bongor kami melihat  bahwa masyarakat disana sangat ramah ,baik dan sopan.akan tetapi masyrakat kebon bongor tidak  terlalu peduli terhadap pendidikan    ,sehingga anak-anak disana kebanyakan  yang menganggur tidak mau meneruskkan sekolahnya  kejenjang yang lebih tinggi dengan alasan  factor ekonomi yang tidak memadai , ketika kita lihat dari segi ekonomi didusun kebon bongor sebaigian besar bisa dikatakan  mampu akan tetapi yang kami herankan mereka lebih mementingkan bekerja disawah sebagai buruh dari pada menjadi seorang pendidik,
            Ketika kami tinjau dari segi moral dan gaya hidup remaja seakan-akan tidak memiliki moral dan etika karena didusun kebon bongor banyak para kaum remaja hususnya remaja putri yang berpakaian seksi yang menggugah sex lawan jenisnya sehingga terjadi hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.serta  banyak juga pemuda yang membetuk genk dan sering kumpul diperempatan sambil minum minuman keras sehingga meresahkan masyrakat sekitar,seperti yang dimuat dalam pancasila hususnya sila ke- 2’’ yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradap’’.dari pernyataan ini mengandung maksud  rakyat  indonesa diharapkan untuk adil dan beradap.untuk  menycapai masyrakat yang meradap diperlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan – perbuatan rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para kaum remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.
2.      Catatatan hasil wawancara.
v  Secara husus
 Dari hasil wawancara kami, bahwa kami mendapatkan berbagai impormsi dari masyarakat hususnya para petani mereka mendapatkan hasil panen tiga kali pertahun ,panen yang ketiga itu yaitu tanamaan jagung ,dengan mendapatkan hasil yang cukup banyak yang bisa mendapatkan keuntungan,terkadang sebagaian para petani jagung mengalami kerugian yang tidak bisa mengembalikan modal yang mereka keluarakan.  Dari  judul yang  kami angkat  kami dapat menyimpulkan bahwa tanam jagung didaerah dusun kebon bongor sangat bagus karena tanahnya yang mendukung dan tidak sama dengan tanah  yang ada didaerah tempat   tinggal kami , sedangkan dari segi moral atau etika disana bisa dikatakan kurang baik karena kurang adanya pengontrolan dari orang tua mereka , sehingga para pemuda dan pemudi bebas melakukan apa saja.
3.      Pertanyaan refleksi.
a.       Mengapa didusun kebon bongor mereka dibiarkan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.contohnya:minum minuman keras!
b.      Bagai mana cara mengatasi para remaja dalam pergaulan bebas?
c.       Mengapa didusun kebon bongor kurang peduli terhadap pendidikan padhal pendidikan itu sangat lah penting dalam kehidupan kita sehari-hari?
d.      Bagimana cara kita memberikan pandangan terhadap warga masyrakat didusun kebon bongor mengenai pendidikan?
e.       Kendala apa saja yang pernah terjadi ketika para petani menanam jagung?
f.       Apakah para petani bisa mengatasi kelancaran dalam melakukan pemupukan tanaman jagung.
g.      Apakah para petani tetap mendapatkan hasil yang memuaskan?
Judul: wawancara tingkat pendidikan di desa lembar
Lokasi: parkiran kantor desa lembar
Waktu: 08:00
1.      Suasana:
A.    Secara umum
Desa lembar adalah desa yang agraris karna mata pencaharian masyakat disana sebagian besar sebagai petani yaitu petani jagung dan cabai, ada juga sebagian  masyarakat di sana bermata pencaharian sebagi nelayan,dan peternak.
Desa lembar memiliki masyarakat yang sangat ramah setiap kali berkunjung ke warga selalu di sambut dengan senyuman ramah para penduduk, masyarat desa lembar juga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang kami buat adapun kegiatan yang kami buat sebagai berikut:
1.      Pada tanggal 16-17 agustus kami membuat kegiatan dalam rangka menyambut sekaligus memeriahkan hari proklamasi indonesia, kami membuat perlombaan lari karung,dan pukul kendi pada tgl 16 agustus, pada tgl 17 agustus kami mengadakan pawai sepeda mengelilingi desa lembar yang di ikuti oleh ratusan peserta mulai dari anak-anak,remaja dan orang dewas.
2.      Setiap malam kami bergiliran ke tpq terdekat untuk mengajar ngaji
3.      Setiap sore senin sampai kamis kami mengajarkan tajwid pada anak-anak tpq terdekat
4.      Pada tanggal 28 agustus kami mengadakan perlombaan panjat pinang, kegiatan ini pun berlangsung begitu meriah.
5.      Setiap malam jum’at kami mengadakan yasinan bareng di posko bersama anak-anak tpq.
6.      Setiap minggu pagi mengadakan kegiatan senyam bareng bersama anak-anak di sekitar dusun kebon bongor.
7.      Ikut berpatisifasi dalam kerja bakti pembuatan kamar mandi dan tempat wudhu’di dusun kebon bongor,dan pembersihan masjid pada hari jum’at pagi.
8.      Kami mendapat program dari desa untuk mendata penduduk di salah satu dusun yaitu dusun bakong dasan yang akan mekar dan masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan bersama masyarakat desa lembar.
Dari setiap kegiatan diatas yang kami buat selalu berlangsung bgitu meriah ini menandakan bagai mana keramahan, dukungan dan fartisipatisi  masyakat lembar pada kami begitu besar pada kami.
B.     Secara khusus
Tapi yang menjadi perhatian utama kami adalah tingkat pendidikan masyakat desa lembar bisa di bilang  masih sangat sangat rendah, di buktikan dari wawancara yang kami lakukan bersama salah satu kepala dusun yaitu kepala dusun kebon bongor atas nama saparudin dan kami mengetahuinya dari hasil sensus penduduk yang kami lakukan.
Saya mewawancarai salah satu kepala dusun yaitu dusun kebon bongor atas nama saparudin ketika itu saat sedang duduk-duduk di parkiran kantor desa mengenai tingkat pendidikan di desa lembar, beliu menggunakan baju hem lengan pendek menghadap timur dan pakai kaca mata putih.
Saya mewawancarai beliu dengan pertanyaan yang refleks dan seadanya mengenai tingkat pendidikan di wilayah desa lembar beliu bercerita bahwa tingkat pendidikan di desa lembar sangat rendah paling dominan hanya sampai sekolah dasar  memang ada yang smp,sma dan sampai pada perguruan tinggi tapi itu hanya sebagian kecil saja.
Adapun penyebab yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan tersebut karna pernikahan dini atau kawin muda,ada yang menikah baru selesai sd,smp dan sma inilah yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di desa lembar. Dari segi ekonomi mengenai biaya juga rata-rata banyak yang tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolah sehingga hanya sampai sd dan smp.
Dari segi minat dan kemauan untuk melanjutkan sekolah juga sangat rendah mereka lebih memilih mencari kerja untuk memenuhi kebutuhannya hidup sehari-hari dari pada untuk melanjutkan sekolah, ini di karenakan faktor ekonomi juga dan pertimbangan-pertimbangan lain seperti pemikiran orang tua dulu yang mengatakan sekolah hanya menghabiskan biaya belum tentu menjadi pegawai negeri ata mendapatkan pekerjaan inilah yang memmbuat minat dan kemauan untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anak dan remaja untuk melanjutkan sekolah.
   KODE FILE: A
JUDUL:wawancara dengan warga sekitar posko
INFORMAN: INAQ JANAH
LOKASI:di rumah warga 
WAKTU:  13 aggustus 2014/jam 16:30
IV.             Suasana
Waktu itu sekitar jam 16:30 di berugak (tempat duduk  warga)  dusun kebon bongor Rt.3 dengan seorang ibu rumah tangga pada saat itu sedang duduk sendiri sambil melihat kearah kolam pertambakan yang dijaga dan dikelola oleh suami dan anak-anaknya.dan rumahnya dekat pertambakan yang dikelola banyak juga orang yang sedang melihat-lihat disana.
V.                Catatan hasil wawancara
     Adapun pertanyaan yang diajukan kepada informan yaitu sebagai berikut:
e.       apa nama dusun tempatnya tingal?
f.       Apa pekerjannya ?
g.      Apa pekerjaan  warga-warga yang lain atau tetangaga sekitar rumah?
 Dari pertanyaan diatas dapat diperoleh data atau iformasi sebagai berikut
        Nama dusun tempatnya tingal adalah dusun kebon bongor tapi biasa mereka sebut dengan dewa annyar karena di depan atau sebelum kita masuk atau lewat di dusun itu terdapat pura  di pertigaan jalan yang  menghadap kedusun itu. Di dusun itu terbagai menjadi beberapa Rt dan kebetulan lokasi informan adalah termasuk Rt.03, dan disana terdapat sekitar 50 kepala rumah tangga. Dari penuturan selanjutnya ibu itu berprofesi sebagai buruh pertambakan dan suaminya yang menjaga dan mengelola pertambakan itu, orang yang memiliki itu bersal dari mataram tepatnya di cakra Negara oleh pemilik di sediakan mulai dari tempat.bibit dan biaaya perawatan ditanggung tugas mereka hanyalah sebagai pengelola dan penjaga kolam pertambakan tersebut. Setiap akan panen pemilik akan dating untuk memeriksa serta memasarkan hasilnya dan perkilo dihitung Rp.50.000  untuk udang  kecil dan yang tanggung Rp.100 000.pekerjaan ini sangat berisiko bagi mereka karena selain harus menjaga dan mengelola mereka juga harus memanen udang yang sangat beresiko kalau tidak terbiasa  menangkap udang atau tidak hati- hati bisa-bisa jari tangan kita menjadi korban atau bisa putus yang pernah dialami oleh anaknya saat panen dan kurang hati dalam memegang udangnya.
        Warga sekitar tempat itu juga berprofesi  sebagai buruh pertambakan tetapi disamping itu juga ada yang sebagai buruh tani, buruh perternakan seperti perternak sapi, dan ayam.rata- rata masyarakat sana berprofesi sebagai buruh akan tetapi karena ketekunan dan keuletan dari kerja keras mereka banyak yang sukses dan bisa membuat rumah  yang  layak untuk mereka tempati.
1.      Pertanyaan lanjutan
a.       Apakah hanya itu mata pencaharian warga disana?
b.      Apakah tidak ada keterampilan lain yang dimiliki untuk lebih meningkatkan kehidupan mereka?
Dari pertanyaan diatas dapat di peroleh informasi kalau ada juga dari sebagian kecil dari  masyarakat disana pergi merantu ke luar negeri dan menjadi tki. Dan bukanya mereka tidak memiliki keterampilan lain akan tetapi ke keterbatasan SDM dan kemampuan financial
VI.             Pertanyaan refleksi
    Pertanayan yang belum terjawab dan yang masih membuat penulis bingung  atau ragu  adalah seluas lahan pertanian yang ada disana kenapa bisa hampir sebagian besar masyarakat disana menjadi buruh dan tidak ada yang memiliki lahan pertanian mereka hanya menjadi buruh kenpa bisa terjadi seperti itu.hal itu yang masih menjadi pertanyaan besar dalam benak penulis.
Adapun  kegiatan selama KKP di desa lembar yang dimulai dari hari senin tanggal 11 aggustus sampai tanggal 18 september 2014 yaitu sebagai berikut:
1.      Memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke 69 dengan mengadakan beberapa macam lomba yang diantaranya sebagai berikut:
a.       Pawai sepeda santai
b.      Pukul kendi
c.       Lari karung
d.      Panjat pinang
2.      Ikut serta dalam bidang kesehatan yaitu ikut berfartisipasi dalam posiandu bersema dengan kader-kader yang ada untuk mengetahui keadaan dan kondisi kesehatan masyarakat khususnya  ibu dan anak-anak yang ada disana.selain itu juga setiap  hari minggu pagi kita mengadakan senam sehat untuk bersama masyarakat setempat.
3.       Keikut sertaan Dalam bidang pendidikan yang formal  maupun yang non pormal yaitu sebagai berikut:
a.       Membantu mengajar di MI dan MADRASAH yang ada di sana
b.      Membantu mengajar membaca  Al-Qur’an di TPQ yang ada disana
4.      Keikut sertaan dalam bidang pengembangan masyarakat atau bentuk sosialisasi  yang pernah di adakan yaitu Pelatihan membuat pisang kerispi  dan bolu kukus yang diharapkan mampu memberikan keterampilan untuk berwirausaha dan mampu memberikan pemasukan bagi ibu-ibu rumah tangga atau pun remaja- remaja yang ada disana. Kemudian juga ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh desa yaitu pelatihan keterampilan  dalam bidang tata boga dan perbengkelan yang tidak lain agar masyarakat disekitar memiliki keterampilan sehingga bisa menciptakan lapangan pekerja buat mereka sendiri.
5.      Keikut sertaan dalam bidang pembangunan fisik yang bertempat atau berpusat di kantor desa yang sekaligus sebagai posko selama KKP berlansung. Adapun pembanggunan yang pernah di laksanakan dintaranaya sebagahai berikut:
a.       Berbenah dikantor desa dengan melakukan pembersihan dihalaman desa yang dilakukan setiat hari
b.      Mengecat dinding  depan kantor desa yang sudah kusam dan memudar agar lebih cerah lagi dan orang- orang bisa melihat keberadaan kantor desa yang lumanyan terpencil yang jauh dengan rumah masyarakat.
c.       Penanaman pohon kelapa,cabe,pepaya dan jenis-rempah- rempah seperti lengkuas
 Di antara kegiatan  di atas, penulis khususkan laporan individu KKP pada pendidikan non formal yaitu TPQ, hal ini disebabkan karena penulis lebih banyak melakukan tugas lapangan di TPQ tersebut. Kondisi anak didik di TPQ, disana sepengetahuan penulis sangat memprihatinkan, terbukti dengan masih banyak santri – santri yang belum bisa membaca sekaligus didukung dengan kualitas guru yang belum memadai karena guru – gurunya hanya satu orang saja serta didukung dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal inilah yang membuat penulis untuk memberikan laporan demi perbaikan bersama.hambatan yang sering dihadapi adalah banyaknya santri yang belum bisa baca Al-Qur’an dan cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar  serta adap  membaca al-qur’an kemudian di tambah dengan pasilitas yang kurang memadai seperti kekurang alqu’an yang disebabkan banyak yang rusak dan iqro’ yang jumlahnya sangat minim sehingga banyak santri yang harus rela berbagi dengan temannya atau satu berdua..hal yang pernah dilakukan adalah pertama memberikan perhatian lebih  terhadap  santri yang kurang aktif dalam belajar membaca al-qur’an,serta memberikan motivasi serta mengajarkan bagaimana cara atau adab dalam membaca alqur’an dan memberikan bantuan iqro’ dan al-qur’an untuk lebih menujang sarana dan prasarana untuk kelancaran selama proses belajar mengajar di TPQ  tersebut.
Demikian laporan individu yang penulis bisa laporka semoga dengan adanya kegiatan kuliah kerja partisipatif (KKP) ini dapat menjadi motivasi bagi para santri – santri disana sehingga mereka dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
Kode file         :  c
Judul               : wawancara saat sensus penduduk
Informan         : inak mahni
Lokasi             : Rt.07 Dusun Bakong Dasan
Waktu                         : Sabtu, 27 September 2014/jam : 16.00 WITA
I.                   Suasana
Pada sore tepat jam 16.00 Wita saya tiba di Rt 07  dusun bakong dasan,disana kami melihat didekat pemukiman warga terdapat pure dan tempatnya sangat sepi dan terpencil dari Rt yang lainnya karena hasil perpecahan dari dusun dasan daye. Pada saat saya sampai disana saya melihat sebagian warga disana sedang sibuk bekerja membuat penampungan air wc dan anak-anak kecil yang sedang asyik bermain bersama.
Sebelumnya saya merasa sungkan untuk masuk ke pemukiman warga tersebut namun saya membranikan diri untuk bertanya apakah benar wilayah ini merupakan wilayah Rt 07 kepada seorang perempuan paruh baya   beliau bernama inak mahni.
Kami langsung mengutarakan niat kedatangan kami ke Rt tersebut bahwa kami datang untuk melaksanakan salah satu tugas yang diamanahkan oleh pak kepala desa dan bapak kadus yaitu untuk mendata penduduk yang ada disana, mereka langsung mengerti dengan apa yang kami sampaikan dan mengajak kami untuk duduk diteras rumah inak mahni sementara warga yang lainnya langsung pergi untuk mencari kartu keluarga yang kami butuhkan untuk melakukan pendataan.
II.                Catatan hasil wawancara
Pertanyaan yang sempat saya lontarkan pada inak mahni yaitu :
1.      Apa pekerjaannya ?
2.      Apa mata pencaharian warga disana ?
Inak mahni merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang putra dan seorang putri. Beliau bekerja sebagai buruh tani di sawah-sawah milik warga, sebagian warga disana juga menggantungkan hidupnya dengan hasil buruh selam sehari sebesar Rp. 20.000’00, ada juga yang pergi bekerja sebagai TKI.
Dengan penghasilan yang minim seperti ini mengakibatkan masih banyak warga di tempat tersebut belum memiliki kartu keluarga (KK), sehingga mereka tidak tahu berapa umur anak-anaknya bahkan umurnya sendiripun tidak mereka ketahui.
Pertanyyan lanjutan
1.      Berapakah jarak tempat ibu bekerja dari rumah ?
2.      Kendaraan apa yang digunakan untuk pergi bekerja ?
Ibu mahni bekerja disawah dengan jarak tempuh dari rumah kurang lebih sejauh 1 km. Ibu mahni pergi bekerja dengan berjalan kaki. Sebagian warga disanapun pergi bekerja dengan berjalan kaki dan ada juga yang memakai sepeda, dan sepeda motor.
2. Hasil-hasil penerapan tehnik dan metode PRA
Sehubungan dengan berakhirnya salah satu tugas akdemis yaitu belajar dan bekerja bersama masyarakat dalam bingkai Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) di Desa Lembar Kec. Lembar Lobar- NTB selama 35 hari dengan menggunakan pendekatan teknik PRA , ada beberapa hal yang dapat kami capai diantaranya :
a.       Topik Rapat/diskusi per- teknik PRA yang dilaksanakan: Ada beberapa topik rapat/diskusi yang menjadi bahan kajian pada pelaksanaan teknik PRA, antara lain :
1)      Rapat tentang Program Kerja KKP IAIN Mataram desa Lembar tahun 2014
2)      Rapat/diskusi teknik dan mekanisme perayaan HUT RI ke 69
3)      Rapat/diskusi dalam masalah intern KKP
4)      Rapat/diskusi tentang pembagian tugas dan tanggung jawab
5)      Rapat pelaksanaan pelatihan membuatkue bolu kukus dan pisang krispi
6)      Rapat kegiatan harian dan partisipan
7)      Rapat evaluasi dalam pelaksanaan program yang telah berlangsung

b.      Gambar / visualisasi hasil (per teknik PRA)
1)      Direct observation
Teknik ini bertujuan untuk melakukan cross-cek terhadap jawaban masyarakat tentang informasi yang didapat. Dalam hal ini kami menerapkannya ketempat- tempat yang terkait langsung dengan informasi yang telah diberikan. Karena untuk mengetahui dengan lebih jelas keadaan yang sebenarnya dilapangan agar dapat diambil tindak lanjut unutuk menyikapi keadaan yang ada.
Sesuai dengan data- data yang diperoleh direct observation antara lain kami laksanakan ke beberapa tempat, seperti ke sekolah-sekolah, dusun-dusun, masjid- masjid dan sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah mendatangi masyarakat untuk mewancarai mereka tentang permalahan yang mereka hadapi.
2)      Focus group discussion
Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal- hal yang bersifat khusus secara mendalam dengan tujuan memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dengan lebih terperinci. Hsil FGD yang kami dapatkan kemudian kami laksanakan yaitu terkait tentang masalah usaha- usaha yang ditekuni masyarakat seperti jual beli, membentuk kelompok-kelompok ternak,Nelayan dan kelompok kelompok tani.
3)      Pemetaan (Maping)
Pemetaan merupakan kegiatan menggambarkan kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah desa beserta lingkungannya.
4)      Kalender Musim (Seasional Calender)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui kegiatan utama masalah, dan kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan  dalam bentuk diagram. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat pada siklus musim tertentu. Dalam hal ini kami mengangkat topik tentang kalender ketersediaan pakan dan pola pemeliharaan ternak di Dusun Bakong dasan.
5)      Penelusuran Desa (Trans-Sector)
Adapun Penelusuran desa merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dalam hal ini kami memfokuskan pada dusun Kebon Bongor dengan topik Transek Perkembangan Agama.
6)      Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Teknik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intruksional antara masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa. Sehingga dapat diketahui pengaruh masing- masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa yang ingin dicapai oleh masyarakat dari masing-masing lembaga tersebut.
7)      Alur Sejarah (Time Line)
Time line merupakan teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi beberapa topik penting.
8)      Bagan Perubahan dan Kecendrungan (Trand and Change)
Penerapan  teknik  trand  and  change  bertujuan menfasilitasi masyarakat dalam menggali perubahan dan kecendrungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Dalam hal ini kami mengambil topik bagan perubahan dan kecendrungan jumlah masjid, mushalla dan majlis taklim di desa Lembar
9)      Bagan Peringkat (Matrix Rangking)
Bagan peringkat adalah suatu teknik PRA yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang telah diidentifikasi dalam bentuk rangking/ scoring atau menempatkan topik menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat. Tujuannya adalah untuk membuat urutan prioritas ‘pilihan’ bagi masyarakat.
Judul : wawancara tak di sengaja di kampung kebon bongor
Informan : ibu rakmah
Lokasi : di depan rumah ibu rakmah
Waktu : 21 september 2014/jam 16 : 30 wita
1.      Suatu sore kami bergegas menuju kampong terdekat, derap langkah kami mulai melangkah pelan ketika kami mulai menginjakkan kaki di perkampungan setempat. Kami pun tertegun melihat di kampong tersebut (kampong kebon bongor) ternyata terdapat tambak ikan yang sangat luas, dengan penuh rasa ingin tahu, kami pun bergegas menuju rumah warga yang dekat dengan tambak ikan tersebut untuk bersilaturrahmi sekaligus menjawab rasa ingin tahu kami terhadap tambak ikan itu. Suasana kampong yang cukup sepi, di waktu sore hari serta keleluasaan kami bertanya kepada narasumber dikarenakan pada sore hari mereka hanya melakukan aktifitas yang ringan. Dengan suara yang pelan serta tetap menjaga kesopanan dan berusaha untuk tampil baik karena kami sadar membawa nama baik almamater, dengan senyum ramah seorang ibu menyapa kami dan mempersilahkan kami untuk mampir sejenak ke rumahnya dan pertanyaan pun bergulir.
“maaf bu’ ibu asli sini..?
“ oh iya nak,, ibu asli sini
“tambak ikan yang luas itu pemiliknya siapa bu’,,? Orang sini..?
“tambak ikan itu milik seorang bos nak, bukan orang sini, jadi kami hanya sebagai penjaga sekaligus pengelola di sini,.
“(kami pun terdiam sejenak), owh gitu bu’.. Terus sawah-sawah luas yang di tanami jagung ini milik penduduk sini..?
“ tidak na’.. Jadi semua sawah itu milik orang luar desa sini, kami hanya sebagai buruh di sini, sama halnya dengan sapi-sapi yang ada di sekitar sini, itu juga bukan milik kami nak, kami hanya sebagai pengembala dan sistem yang kami pakai yaitu sistem bagi hasil,.
“(kami pun kembali terheran-heran) jadi, pekerjaan semua warga sini hanya sebagai buruh bu’!!?
“(ibu rakmah kembali menegaskan), iy nak, rata-rata mata pencaharian penduduk sini sebagai buruh nak,
“(terdiam dan termenung sejenak)
“(ibu rakmah pun terdiam dan tersenyum)
“(tersenyum dan bergegas untuk pamitan karena adzan magrhib telah berkumandang) makasih buk atas waktunya dan kami juga di kasih mampir sekaligus di bolehkan untuk sedikit mewawancarai ibuk, sekali lagi makasih buk.. (melempar senyum dan bersalaman)
“(membalas senyum kami dengan ramah) owh iya nak sama-sama, kapan-kapan silahkan kesini lagi nak...
“(dengan menjaga kesopanan) iya buk.. Makasih.. Oh iya ibu namanya siapa, kita keasyikan ngobrol jadi lupa nanya nama ibu..?
“ ibu namanya rakmah nak..
“ owh nggih bu’ makasih nggih bu’.. Assalamualaikum..
“(ramah) waalaikum salam.. Wr wb..
(kami pun bergegas menuju posko 105 di kantor desa lembar untuk bersegera menunaikan kewajiban kepada sang pencipta).
Judul : wawancara seputar pendidikan anak-anak kampung  kebon bongor
Informan : pak sulaiman
Lokasi : di halaman rumah pak sulaiman
Waktu : 14 agustus 2014/jam 17: 00 wita
            sesuai dengan tujuan kami berada di lembar desa lembar yaitu belajar dan bekerja bersama masyarakat tercakup di sana kata sosialisasi, maka pada sore hari itu kami pun kembali bergegas untuk bersosialisasi dengan masyarakat setempat setidaknya untuk mencari tahu latar belakang desa setempat dari setiap sisi kehidupan mereka.
Kami perlahan berjalan meninggalkan posko menuju kampung bongor menyusuri lapangan dan melewati kawanan ibu-ibu serta anak-anak sampai dewasa yang ikut serta bermain sepak bola sekaligus yang lainnya yang hanya sekedar meramaikan lapangan dan pertandingan, langkah kami kadang tersedat karena kami harus menyapa ibu-ibu yang kebetulan berada di lapangan sekaligus menyapa anak-anak untuk sekedar mensosialisasikan acara lomba agustusan yang di adakan peserta kkp bekerja sama dengan pihak desa, hal tersebut kami lakukan untuk menumbuhkan semangat anak-anak untuk mengikuti lomba-lomba yang kami adakan meskipun pamflet telah kami sebarkan.
Langkah kami pun kembali terhenti di depan halaman salah seorang warga,
“ (senyum ramah, salam dan menyapa) assalamualaikum... Pak..
“(membalas senyum kami) iya waalaikum salam...
“maaf pak, kata anak-anak di sekitar sini, katanya bapak pengajar di tpq sini..?
“ owh iya nak, bapak pengajar di tpq tersebut, ini dr kkn mana nak..?
“kami dari kkp iain mataram pak..
“owh... Berapa lama nak di sini,,? Dan kalian tinggalnya dimana..?
“jadi, kami di sini hanya satu bulan setengah pak.. Soalnya kami di sini bukan kkn tapi kkp atau kuliah kerja partisipatif, belajar dan bekerja bersama masyarakat apa yang di kerjakan masyarakat kami juga akan ikut andil pak..
“ owh begitu nak..
“ iy pak.. Oh iya pak, anak-anak sini sekolah semua atau gimana...? Soalnya dari keterangan anak-anak yang kami jumpai tadi di jalan ada yang katanya tidak sekolah lagi.
“ iya nak, anak-anak sini memang jarang yang sekolah, mereka rata-rata sekolah sampai jenjang sd,
“penyebabnya apa pak..?
“ latar belakang ekonomi, jauhnya sekolah-sekolah seperti smp, sma dari desa serta lemahnya semangat belajar mereka, alas an mereka kadang ingin di belikan sepeda motor dulu baru mau sekolah, padahal orang tua mereka pekerjaannya hanyalah buruh, tapi alhamdulillah anak bapak kemarin tamat dari ikip,
“ alhamdulillah pak... Tapi mereka rata-rata pernah sekolah..?
“ iya nak mereka rata-rata sekolah meskipun sampai jenjang sd, dan yang sampai jenjang selanjutnya hanya segelintir apalagi sampai jenjang seperti kalian nak, bisa di hitung hanya 2,3 orang..
“(kaget dan sedikit termenung), kemudian bagaimana dengan anak-anak tpq,,? Mereka cepat tanggap membaca al-qur’an..?
“ alhamdulillah mereka cepat untuk bisa membaca al-qur’an walaupun ada yang agak lamban, tapi sejauh ini alhamdulillah mereka rata-rata bisa membaca al-qur’an.
“( adzan maghrib akan segera berkumandang) alhamdulillah..maaf pak sepertinya adzan magrhib akan berkumandang, kami mohon pamit dan insya allah kalau di bolehkan kami ingin bantu-bantu mengajar di tpq pak..?
“ oh silahkan nak... Bapak akan sangat merasa terbantu,
“(senyum,sopan dan berpamitan serta bersalaman) nggih makasih pak.. Kalok gitu kami pamit pak... Assalamualaikum...
“(membalas senyum) waalaikum salam wr wb...
Dan kami pun bergegas menuju posko,.






2.      Hasil hasil penerapan tehnik dan metode PAR
Sehubungan dengan berakhirnya salah satu tugas akdemis yaitu belajar dan bekerja bersama masyarakat dalam bingkai Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) di Desa Lembar Kec. Lembar Lobar- NTB selama 35 hari dengan menggunakan pendekatan teknik PRA , ada beberapa hal yang dapat kami capai diantaranya :
c.       Topik Rapat/diskusi per- teknik PRA yang dilaksanakan: Ada beberapa topik rapat/diskusi yang menjadi bahan kajian pada pelaksanaan teknik PRA, antara lain :
8)      Rapat tentang Program Kerja KKP IAIN Mataram desa Lembar tahun 2014
9)      Rapat/diskusi teknik dan mekanisme perayaan HUT RI ke 69
10)  Rapat/diskusi dalam masalah intern KKP
11)  Rapat/diskusi tentang pembagian tugas dan tanggung jawab
12)  Rapat pelaksanaan pelatihan membuatkue bolu kukus dan pisang krispi
13)  Rapat kegiatan harian dan partisipan
14)  Rapat evaluasi dalam pelaksanaan program yang telah berlangsung

d.      Gambar / visualisasi hasil (per teknik PRA)
10)  Direct observation
Teknik ini bertujuan untuk melakukan cross-cek terhadap jawaban masyarakat tentang informasi yang didapat. Dalam hal ini kami menerapkannya ketempat- tempat yang terkait langsung dengan informasi yang telah diberikan. Karena untuk mengetahui dengan lebih jelas keadaan yang sebenarnya dilapangan agar dapat diambil tindak lanjut unutuk menyikapi keadaan yang ada.
Sesuai dengan data- data yang diperoleh direct observation antara lain kami laksanakan ke beberapa tempat, seperti ke sekolah-sekolah, dusun-dusun, masjid- masjid dan sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah mendatangi masyarakat untuk mewancarai mereka tentang permalahan yang mereka hadapi.
11)  Focus group discussion
Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal- hal yang bersifat khusus secara mendalam dengan tujuan memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dengan lebih terperinci. Hsil FGD yang kami dapatkan kemudian kami laksanakan yaitu terkait tentang masalah usaha- usaha yang ditekuni masyarakat seperti jual beli, membentuk kelompok-kelompok ternak,Nelayan dan kelompok kelompok tani.
12)  Pemetaan (Maping)
Pemetaan merupakan kegiatan menggambarkan kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah desa beserta lingkungannya.
13)  Kalender Musim (Seasional Calender)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui kegiatan utama masalah, dan kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan  dalam bentuk diagram. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat pada siklus musim tertentu. Dalam hal ini kami mengangkat topik tentang kalender ketersediaan pakan dan pola pemeliharaan ternak di Dusun Bakong dasan.
14)  Penelusuran Desa (Trans-Sector)
Adapun Penelusuran desa merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dalam hal ini kami memfokuskan pada dusun Kebon Bongor dengan topik Transek Perkembangan Agama.
15)  Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Teknik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intruksional antara masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa. Sehingga dapat diketahui pengaruh masing- masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa yang ingin dicapai oleh masyarakat dari masing-masing lembaga tersebut.
16)  Alur Sejarah (Time Line)
Time line merupakan teknik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah dialami pada alur waktu tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi beberapa topik penting.
17)  Bagan Perubahan dan Kecendrungan (Trand and Change)
Penerapan  teknik  trand  and  change  bertujuan menfasilitasi masyarakat dalam menggali perubahan dan kecendrungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Dalam hal ini kami mengambil topik bagan perubahan dan kecendrungan jumlah masjid, mushalla dan majlis taklim di desa Lembar
18)  Bagan Peringkat (Matrix Rangking)
Bagan peringkat adalah suatu teknik PRA yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang telah diidentifikasi dalam bentuk rangking/ scoring atau menempatkan topik menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat. Tujuannya adalah untuk membuat urutan prioritas ‘pilihan’ bagi masyarakat.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar