LAPORAN
KELOMPOK KKP
DESA : LEMBAR
KECAMATAN : LEMBAR
KABUPATEN : LOMBOK BARET
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPM)
PUSAT
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
IAIN MATARAM
2014
|
HALAMAN
PENGESAHAN
Mahsiswa yang tersebut di bawah ini :
No
|
Nama
|
Nim
|
Pakultas
|
Jurusan
|
1
|
Muhamad husnuzon
|
151 112 110
|
FITK
|
PBA
|
2
|
Sapriadi
|
151.111.048
|
FITK
|
PAI
|
3
|
Dian tri kusuma astuti
|
152 111 004
|
DA’WAH
|
KPI
|
4
|
Asrah
|
153 114 021
|
DA’WAH
|
BKI
|
5
|
Desi lestari
|
151 101 173
|
FITK
|
PAI
|
6
|
Maratis sholihah
|
152 111 060
|
SYARIAH
|
MUAMALAH
|
7
|
Fitriah
|
152 111 045
|
SYARIAH
|
MUAMALAH
|
8
|
Uswatun hasanah
|
151 119 189
|
FITK
|
PGMI
|
9
|
Bq.Mikyal zahraturrahmah
|
151 112 004
|
FITK
|
PBA
|
10
|
Hasmawati
|
151 116 192
|
FITK
|
IPS EKONOMI
|
11
|
Ira zafirah
|
151 115 144
|
FITK
|
BIOLOGI
|
12
|
M.Mahdi
|
152 111 034
|
SYARIAH
|
MUAMALAH
|
13
|
Herwan jayadi
|
152 111 042
|
SYARIAH
|
MUAMALAH
|
14
|
Fahurrozikin
|
151 116 259
|
FITK
|
IPS EKONOMI
|
Setelah
melalui proses validasi program di hadapan DPL melalui proses pembimbingan dan
pertanggungjawaban program, laporan KKP ini telah di sahkan pada tanggal bulan
tahun
Menyetujui
Kepala P2M IAIN Mataram Dosen
Pembimbing Lapangan
Drs.H.M.Taisisr Ibraahim, M.Hum Dra.Rabiatul Adawiah MA
NIP. 195006041985031001 NIP. 197012311994032005
NIP. 195006041985031001 NIP. 197012311994032005
Mengetahui
Ketua
LP2M IAIN Mataram
Prof.
Dr. Hj. Sri Banun Muslim, M.Pd
NIP.
1946071519651965102001
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Sempurna
pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-nya penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan akhir kuliah kerja partisipatif (KKP) ini sesuai
dengan apa yang diharapkan belajar dan berkerja bersama masyarakat Dengan harapan semoga laporan akhir ini ini
bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua. Amiin.
Tak
lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dalam proses penyusunan laporan ini, karena penulis sadar sebagai makhluk
sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain
dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.
Mataram
18 September 2014
Klp 105 IAIN Mataram
HALAMAN
SAMPUL
HALAMAN
PENGESAHAN ........................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB
II PROSES KEGIATAN ........................................................................................ 7
A.
Penemuan masalah ................................................................................................... 7
1. Proses
penemuan masalah................................................................................... 7
2. Partisipasi
masyarakat......................................................................................... 7
3. Hasil
identifikasi................................................................................................. 7
B.
Bentuk bentuk kegiatan .......................................................................................... 10
1. Bentuk
penyikapan yang di lakukan masyarakat dan mahasiswa .................... 10
2. Tujuan
kegiatan ................................................................................................. 12
3. Peran
mahasiswa masyarakat dalam kegiatan ................................................... 13
BAB
III HASIL DAN DAMPAK ................................................................................... 15
A.
Hasil yamg di capai (paparan program)................................................................... 15
B.
Dampak perubahan yang terjadi (perubahan
yang terjadi)...................................... 18
BAB
IV RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI ...................................... 20
A.
Refleksi ................................................................................................................... 20
1. Masalah
............................................................................................................. 20
2. Kegiatan
dan partisipasi masyarakat ................................................................. 20
3. Hasil
dan dampak ............................................................................................. 22
B.
Rencana tindak lanjut ............................................................................................. 23
1. Rekomendasi
.................................................................................................... 23
LAMPIRAN
LAMPIRAN .............................................................................................. 25
1.
File note (Catatan lapangan).................................................................................... 25
2.
Hasil hasil penerapan tehnik dan metode
PAR....................................................... 58
3.
Gambar.................................................................................................................... 61
KULIAH KERJA PARTISIPATIF
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
DESA LEMBAR KECAMATAN LEMBAR
KABUPATEN
LOMBOK BARAT
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Nama Lembar berasal bahasa setempat
(Sasak) dari kata PELEMBARAN atau
PELEMBAH yang dalam bahasa Indonesia berarti alat pikul. Konon pada zaman
dahulu kala terjadilah perdebatan antara dua pedagang berasal dari dua gubuk
(Dusun) yang berbeda. Dimana kedua orang pedagang tersebut tidak sepaham dengan
pengertian kata antara pelembah dan pelembaran. Perdebatan
tersebut begitu keras dan panjang, banyak orang menyaksikan perdebatan
tersebut. Tetapi orang lain yang
menyaksikan dan mendengar perdebatan
tersebut tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang sedang diperdebatkan.
Kata-kata yang samar terdengar oleh orang lain hanyalah kata lembar.
Sejak itulah muncul kata Lembar. Tempat perdebatan kedua pedagang itu akhirnya
dikenal dengan nama LEMBAR. Dan tempat tersebut
merupakan cikal bakal Desa Lembar.
Desa Lembar merupakan salah satu
desa dari yang ada di wilayah kecamatan
Lembar kabupaten Lombok Barat. Desa Lembar terbentuk pada tanggal 10 April 1995
berdasarkan surat keputusan Bupati Lombok Barat, yang mana sebelumnya adalah
merupakan bagian dari desa Jembatan
Kembar. Karena adanya pemekaran maka berdirilah Desa Lembar.
Awal pembentukan desa lembar
merupakan hasil musyawarah di Desa Jembatan Kembar pada tahun 1995. Rapat
tersebut membicarakan keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan
kualitas pelayanan publik mengingat pusat pemerintahan desa induk (Jembatan
Kembar) jaraknya cukup jauh sekitar 3 km. Bersama beberapa tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan para pemuda lainnya mengusulkan pemekaran desa.
Bagai gayung bersambut setelah
dilakukan musyawarah bersama, dengan perjuangan dan proses yang cukup panjang
serta lama, banyak halangan dan rintangan yang dihadapi. Namun berkat dukungan
masyarakat tersebut akhirnya Kepala Desa Jembatan Kembar menyetujui pemekaran
desa, dan terbentuklah nama desa pemekaran menjadi Desa Persiapan Lembar pada
tanggal 10 April 1995 berdasarkan surat keputusan Bupati Lombok Barat.
Selanjutnya ditunjuklah saudara L.
Sajim Sastrawan, BA sebagai kepala desa persiapan Lembar beserta perangkatnya
dan terpilih L. Sera’I sebagai ketua
Lembaga Musyawarah Desa (LMD).
Perjalanan Desa persiapan Lembar menuju Desa Lembar definitif berakhir pada
tanggal 1 April 1997 dengan berlakunya surat keputusan Gubernur Nusa Tenggara
Barat no 143 tahun 1996. Setelah itu dilakukan pemilihan Kepala Desa untuk
pertama kali secara langsung oleh masyarakat Lembar pada tanggal 29 Oktober
1997 Dan terpilihlah Jamrun Muhammad Nur sebagai Kepala Desa Pertama yng
dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Lembar. Pilkades kedua terjadi
pada tanggal 20 Oktober 2006 dan terpilihlah Drs. Lalu Wiratakariadi.
1.
Keadaan
Sosial Ekonomi
Sebagian besar penduduk desa lembar memperoleh
penghasilan dari bertani sebanyak 400 jiwa, buruh tani 400 jiwa, 263 jiwa
buruh/swasta, 445 jiwa pedagang, 540 jiwa peternak, 50 jiwa PNS, 10 jiwa
pengrajin, dan 700 jiwa berprofesi sebagai nelayan.
2. Sosial Politik
Pemerintah Desa Lembar terdiri atas
Kepala Desa dan Perangkat Desa Kepala Desa dipilih langsung oleh dan dari
penduduk/warga Desa Lembar yang memenuhi persyaratan dengan masa jabatan enam
tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
Kepala Desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada rakyat desa yang prosedur
pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati
melalui Camat. Kepala Desa mempunyai tugas pokok memimpin dan
mengkoordinasikan pemerintah desa dalam melaksanakan sebagian urusan rumah
tangga desa, urusan pemerintahan umum, pembinaan, dan pembangunan masyarakat
serta melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah di atasnya.
Dalam
menjalankan tugas pemerintahan Kepala Desa dibantu oleh Sekretaris Desa dan
Pekaseh. Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dibidang pembinaan
administrasi dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh
perangkat pemerintah desa. Menurut Undang-undang no 32 tahun 2004, Seketaris
Desa diisi oleh PNS yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Desa dibantu oleh
staf yang sesuai dengan bidangnya yang disebut dengan Kepala Urusan (Kaur).
Dalam urusan mengatur air maka dipilihlah Pekaseh dan dalam urusan kewargaan
dipilih Kadus.
Sebagai
mitra dari Kepala Desa maka di bentuklah Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD
mempunyai fungsi pokok menetapkan peraturan desa, bersama Kepala Desa menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan disamping itu BPD mempunyai fungsi
mengawasi pelaksanaan peraturan desaunttuk memantapkan pelaksanaan kinerja
pemerintah desa. Keanggotaan BPD terdiri dari wakil penduduk desa bersangkutan
yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Yang dimaksud dengan wakil
masyarakat dalam hal ini seperti Ketua Rukun Tetangga, Pemangku Adat dan Tokoh
Masyarakat.
Sampai
saat ini telah dibentuk lembaga
kemasyarakatan seperti rukun tetangga (RT), PKK, karang taruna, dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga kemasyarakatan bertugas membantu pemerintah
desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga masyarakat di
desa berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar
terwujud demokratisasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat
serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih
berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.
3. Sosial
Keagamaan Setempat
Desa lembar terdiri dari berbagai macam suku agama antara
lain agama Islam, Hindu, dan agama kristen. Mayoritas agama Islam berjumlah
12.841 jiwa dengan jumlah 3.858 kepala keluarga, meliputi 6.118 orang laki-laki
dan 6.723 orang perempuan. Mayoritas
agama hindu berjumlah 840 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga yang berjumlah 186
jiwa yang meliputi 398 jiwa laki-laki dan 442 jiwa perempuan. Sedangkan
mayoritas agama hindu berjumlah 20 jiwa dengan 8 jiwa kepala keluarga yang
meliputi 9 jiwa laki-laki dan 11 jiwa perempuan.
Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kepercayaannya
NO
|
Penduduk
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Jumlah KK
|
|
Laki
|
Perempuan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Islam
|
6.118
|
6.723
|
12.841
|
3.858
|
2
|
Hindu
|
398
|
442
|
840
|
186
|
3
|
Kristen
|
9
|
11
|
20
|
8
|
4. Keadaan
Pendidikan
Jenjang
Pendidikan menurut Kondisi Bangunan
NO
|
Jenjang
Pendidikan
|
Kondisi
Bangunan
|
Jumlah
|
||
Baik
|
Rusak
Berat
|
Rusak
Ringan
|
|||
1
|
TK / RA
|
4
|
4
|
||
2
|
SD
NEGERI
|
8
|
8
|
||
3
|
MI
|
4
|
4
|
||
4
|
SMP
NEGERI
|
1
|
1
|
||
5
|
MTs
|
3
|
3
|
||
6
|
SMA
|
-
|
-
|
||
7
|
SMK
|
-
|
-
|
||
8
|
Madrasah
Aliyah
|
3
|
3
|
||
9
|
Madrasah
Diniyah
|
1
|
1
|
5.
Bidang
kesehatan
Terkait
dengan sumberdaya kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun sarana prasarana
kesehatan harus di akui kebutuhan di desa lembar masih jauh dari memadai.
Karena Desa lembar hanya memiliki 1 buah pustu, 4 buah bangunan posyandu, 1
orang Bidan Desa, 56 orang kader posyandu dan 1 buah polindes yang telah rusak
parah dan membutuhkan perbaikan.
BAB
II PROSES KEGIATAN
A. Penemuan masalah
1.
Proses
penemuan masalah
Dalam
pelaksanaan kegiatan awal yang kami lakukan dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang kami
butuhkan dalam menentukan arah dan tujuan untuk menindak lanjuti kegiatan
Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) yaitu dengan mengumpulkan semua kepala dusun
yang ada di desa Lembar dengan bantuan kepala desa dan juga perkupulan tersebut
sebagai porum perkenalan antara peserta KKP dengan semua kepala dusun.
Di
samping itu juga kami melakukan survey atau observasi keadaan Desa Lembar dari
semua segi antara lain dari segi ekonomi, budaya, agama, sosial dan politik.
Setelah melakukan observasi kemudian dilanjutkan dengan melakukan identifikasi
masalah untuk mengetahui permasalahan yang ada untuk dijadikan bahan kajian dan
arahan dalam pelaksanaan KKP di lapangan.
2. Partisipasi
masyarakat
Secara eksplisit respon serta dukungan positif
secara tertulis maupun lisan diberikan oleh setiap lapisan masyarakat mulai
dari tahap penyusunan program kerja hingga pada aplikasi program kerja
tersebut. Hal ini juga ditunjukkan dengan tingkat partisifasi yang tinggi dari kepala
desa lembar yang tidak segan segan
mengelontorkan dana hingga mencapai tiga
(3) jutaan untuk kegiatan awal kami
yaitu perlombaan dan pawai sepeda yang kurang lebih di ikuti seribuan peserta
dari 7 dusun yang ada di desa lembar.
3. Hasil
identifikasi
Berdasarkan hasil pertemuan dengan semua kepala
dusun dan observasi terstruktur dan hal – hal yang perlu dalam pelaksanaan KKP
yang telah di lakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) 105 Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram dapat di peroleh data-data yang terkumpul
dari tujuh dusun yang ada di Desa lembar.
1. Nama
dan jumlah dusun
NO
|
NAMA DUSUN
|
1.
|
Lendang Jae
|
2.
|
Buncit
|
3.
|
Kuranji
|
4.
|
Dasan daye
|
5.
|
Bakong Dasan
|
6.
|
Petak
|
7.
|
Kebon Bongor
|
2. Jumlah
Penduduk menurut Agama dan Kepercayaannya
NO
|
Penduduk
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Jumlah KK
|
|
Laki
|
Perempuan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
Islam
|
6.118
|
6.723
|
12.841
|
3.858
|
2
|
Hindu
|
398
|
442
|
840
|
186
|
3
|
Kristen
|
9
|
11
|
20
|
8
|
3. Jenjang
Pendidikan menurut Kondisi Bangunan
NO
|
Jenjang Pendidikan
|
Kondisi Bangunan
|
Jumlah
|
||
Baik
|
Rusak Berat
|
Rusak Ringan
|
|||
1
|
TK
/ RA
|
4
|
4
|
||
2
|
SD
NEGERI
|
8
|
8
|
||
3
|
MI
|
4
|
4
|
||
4
|
SMP
NEGERI
|
1
|
1
|
||
5
|
MTs
|
3
|
3
|
||
6
|
SMA
|
-
|
-
|
||
7
|
SMK
|
-
|
-
|
||
8
|
Madrasah
Aliyah
|
3
|
3
|
||
9
|
Madrasah
Diniyah
|
1
|
1
|
Di samping itu juga berdasarkan hasil penuturan kepala desa dan kepala dusun
kebon bonor bawa mata pencaharian yang selalu mendominasi yaitu buruh tani
kemudian nelayan dan peternak ayam.
B.
Bentuk bentuk
kegiatan
1.
Bentuk
penyikapan yang di lakukan masyarakat dan mahasiswa
a. Program Unggulan
HARI/TGL
|
NAMA
KEGIATAN
|
KETERANGAN
|
|||
15-17
Agustus
|
Perlombaan
Memeriahkan 17 agustus
|
Terlakasana
|
|||
27
Agustus
|
Panjat
Pinang
|
Terlaksana
|
|||
22
Agustus
|
Pendataan
idetitas warga (tgs desa)
|
Terlaksana
|
|||
24
& 31agustus
|
Pembinaan
anak anak
|
Terlakasana
|
|||
26-29
agustus
|
Pembuatan
apotik hidup (tgs desa)
|
Terlakasan
|
|||
30
agustus
|
Baksos
|
Terlakasana
|
|||
31
agustus
|
Pembinaan
remaja
|
Terlksana
|
|||
3
September
|
Ngecat
pagar kantor desa
|
Terlaksana
|
|||
7
september
|
Pelatihan
membuat kue bolu kukus dan pisang krispi
|
Terlaksana
|
|||
b.
Program
Partisipan
|
|||||
HARI/TGL
|
NAMA
KEGIATAN
|
PELAKSANA
|
|||
8-12
September
|
Pelatihan
tata boga,perbengkelan & mck
|
PT
PLN (PERSERO)
|
|||
10
September
|
Penilaian
administrasi PKK desa lembar
|
PKK
Kabupaten LOBAR .(IBU BUPATI)
|
|||
23
agustus
|
Pendataan
penduduk dusun bakong dasan
|
Desa
lembar
|
|||
3
september
|
EXPO
JAGUNG.awali dengan benar
|
SLC
(sygenta learning cester dan PIS agro
|
|||
25
agustus
|
Pengadaan
serana wudhu
|
Musalla
baiturrahman dewe anyar
|
|||
c.
Program
Rutin
|
|||||
Bimbel
(bimbingan belajar)
|
Telaksan
|
||||
Pembinaan
TPQ
|
Telaksan
|
||||
Mengajar
di sekolah
|
Terlasana
|
||||
Yasinan
bareng masyarakat setiap malam ju’mat
|
Terlaksana
|
||||
Senam
sehat setiap minggu
|
Terlaksana
|
||||
Pembersihan
halaman desa setiap hari
|
Terlaksana
|
||||
2. Tujuan
kegiatan
v Tujuan untuk mahasiswa
1. Mebiasaakan mahasiwa dalam bermasyarakat dan mebuat program yang Education
2. Untuk mengetahui latar belakang desa lembar tentang wilayah,
sosial ekonomi, politik, budaya, pendidikan, serta keagamaan.
3. Untuk melatih kemampuan
mahasiswa dalam belajar mengajar serta bagaimana membangun kerja sama
dengan guru – guru yang lain.
4. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana bermasyarakat
yang baik.
5. Membiasaka mahasiswa hidup bersih dan sehat
6. Membangun hubungan kekeluarggan.
v Tujuan untuk masyarakat
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya
pendidikan.
b. Membiasaka masyarakat hidup bersih dan sehat .
c. Membantu adaministrasi dan
pengembangan pengetahuan di kalangan lembaga pendidikan
d. Meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat desa lembar dalam
mengisi kemerdekaan khususnya dalam memperingati hari ulang tahun republik
indonesia.
e. Menikatkan pengetahuan serta menjadikan remaja yang kreativ dan
mandiri melalui pelatihan pelatihan.
3. Peran
mahasiswa dan masyarakat dalam kegiatan
Dari kegiatan tersebut terdapat beberapa peran baik dari kami
maupun dari pihak masyarakat yang secara bersama-sama saling memberikan masukan
dan saling melengkapi yang dilaksanakan dari permulaan kegiatan hingga hari
akhir kami berada dilokasi KKP.
Di beberapa kegiatan
terlihat beberapa peran baik dari kami (mahasiswa) maupun masyarakat :
a. Peran Mahasiswa
Ø Dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di antaranya :
§ Mahasiswa berperan sebagai Pembina untuk beberapa kegiatan yang di
adakan bersama para guru dan siswa.
§ Mahasiswa berperan sebagai pembimbing bagi para siswa terhadap
beberapa aktifitas yang ada di intra maupun ekstra sekolah.
§ Mahasiswa juga berperan sebagai guru dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Ø Dalam kegiatan-kegitan keagamaan di antaranya:
o Mahasiswa berperan sebagai motivator bagi anak-anak untuk tetap
belajar membaca Al-quran.
o Mahasiswa berperan sebagai pembimbing.
o Mahasiswa berperan sebagai tenaga pelajar.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan sosial di antaranya :
o Mahasiswa berperan sebagai tenaga sukarela dan membanhu dalam
beberapa kegiatan.
o Mahasiswa berperan sebagai penunjang kelancaran dibeberpa
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
o Mahasiswa berperan sebagai katalisator (penghubung antara pihak
desa dengan pihak pemerintah yang terkait dengan kegiatan.
b. Peran Masyarakat
Ø Dalam kegiatan-kegiatan pendidikan diantaranya :
o Sebagai pengarah dalam menentukan bentuk kegiatan yang perlu
dilakukan.
o Sebagai fasilitator di
beberapa kesempatan untuk beberapa kegiatan.
o Sebagai pembimbing dalam menentukan jenis kegiatan untuk
dilaksanakan.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan keagamaan diantaranya :
o Sebagai motivator bersama-sama mahaiswa
o Sebagai pengarah kegiatan yang akan dilakukan bersama.
o Sebagai penghubung antara kami dan para peserta didik.
Ø Dalam kegiatan-kegiatan sosial di antaranya:
o Masyarakat sebagai fasilitator untuk beberpa kegiatan yang
dilakukan.
o Masyarakat sebagai obyek kegiatan atau peserta dalam
o beberapa jeanis kegiatan.
o Mahasiswa sebagai penunjang kelancaran kegiatan yang kami
laksanakan secara bersama-sama.
Selama kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung kami beserta
masyarakat selalu memberikan masukan dalam melaksanakan jenis-jenis kegiatan
yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi, dan
politik.
BAB III HASIL DAN
DAMPAK
A. Hasil yang di capai (paparan program)
1.
Program
unggulan
Hasil
dari program unggulan kami jika di lihat dari antusiasme masyarakat sangat kami
agap berhasil karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, hal itu dapat
terlihat dari penerimaan program-program yang kami selenggarakan seperti :
a) Pawai
sepeda dalam rangka memeriahkan 17 Agustus
Pawai
ini di ikuti oleh seluruh dusun yang ada didesa lembar dan pesertanyapun hampir
mencapai ribuan peserta walau dengan konsekuensi biaya pendaftaran Rp. 5000’00
per sepeda bahkan keberhasilan itu juga terlihat dari bagaimana partisipasi
yang sangat tinggi dari kepala desa lembar yang rela mengelontorkan dana sampai
3 jutaan rupiah untuk membiayai perlombaan yang kami adakan tersebut.
Di
samping itu pula dukungan dari kepolisian dan dinas kesehatan terlihat jelas
dari bagimana kepolisan mengerahkan lima orang personilnya untuk menjaga
keamanan selama dilangsungkannya perlombaan tersebut, dan dari kesehatan
meminjamkan satu unit mobil ambulans dan tenaga medisnya untuk mengatisipasi
hal hal yang tidak di inginkan.
b) Panjat
pinang
Keberhasilan
panjat pinang ini bisa terlihat juga dari jumlah penduduk yang ikut memeriahkan kegiatan tersebut dan
dukungan dari PT INDOCEMENT yang memberikan bantuan dana sekitar Rp 2.000.000’00 untuk mendukung kelancaran
panjat pinang tersebut, selain itu keberhasilan
penyelenggaraan lomba panjat pinang ini juga dapat terlihat dari peserta bukan hanya dari
kalangan anak anak saja, akan tetapi diikuti oleh remaja-remaja, orang tua, dan
dihadiri oleh warga desa lembar yang ikut memberikan semangat kepada para
peserta lomba panjat pinang.
Di
samping itu juga ada beberapa kegiatan ugulan yang kami lakukan dan bisa di
lihat pad bab I pada bentuk penyikapan yang di lakukan besama masyarakat.
2.
Program
partisipan
Program partisipan ini merupakan program yang di selengarakan
oleh desa dan masyarakat serta instansi luar tapi kegiatanya di selengarakan di
desa lembar ,kami selaku mahasiswa yang sedang menjalani kegiatan kuliah kerja
partisipatif (KKP) tentu menjadi keharusan untuk ikut andil dalam kegiatan
tersebut sesuai dengan tupoksi kami selaki peserta KKP yang dapat di desa
tersebut.
Selama empat puluh lima hari atu
satu bulan setenga kami ada di desa tersebut ada beberapa kegiatan yang kami
ikuti baik yang di selenggarakan oleh desa sendiri dan juga oleh instasi luar
yang di adakan di desa tersebut mislkan :
1. Penyambutan
Tim Penilai Pelombaan Administrasi Pkk
Selombok Barat
Kegiatan
ini di selenggarakn oleh desa untuk
menyambut kedatangn tim penilai dari kabupaten, Kegiatan ini di ikuti
oleh seluuruh ibu ibu PKK,semua kepala dusun dan ketua pengerak PKK kecamatan.
Keberhasilan
kegiatan ini terlihat dari hadirnya ibu penggerak PKK kabupaten (Ibu Bupati
LOBAR)
2. Expo
Jagung.Awali Dengan Benar
Kegiatan ini di selegarakan di desa
lembar oleh sygenta learning cester SLC dan PIS AGRO, kegiatan ini ikuti oleh
petani petani jagung se desa lembar dan masyarakat masyarakat umum.
keberhasilan dari perogram ini
terlihat dari hadirnya narasuber narasumber yang hadir seperti pimpinan dari
SLC, PIS AGRO dari jakarta dan dari india,dinas pertanian propinsi NTB,Peneliti
provinsi NTB,PT pembeli jagung,Asosiai pedagang jagung Lombok dan masih banyak
narasumber lainya.
Di samping kegiatan tersebut ada
beberapa kegiatan partisipan juga yang kami ikuti seperti Pelatihan tata
boga,perbengkelan & MCK yang di selengarakan oleh PT PLN (PERSERO) dan
Pengadaan serana wudhu dan juga pendataan jumlah warga yang ada di dusun bakong
dasa.
3.
Program
Harian
Merupakan program yang kami programkan
untuk mengasah kemapuan kami baik dari bidang pendidikan kesehatan dan yang
lainya,selama kami berada di lokasi ada beberapa kegiatn yang kami lakukan
diantaranya
1. Bimbingan
belajar setiap selesai shalat asar
2. Mengajar
ngaji di dua TPQ setiap selesai magrib
3. Mengajar
di sekolah MI,MTS
4. Senam
sehat setiap minggu
5. Yasinan
bareng setiap malam jum’at
Kegiatan tersebut kami agap berhasil
karena semuanya terselengara dengan benar benar dan pembinaan juga tetap
lancar.
B.
DAMPAK
Adapun beberapa dampak
perubahan yang terjadi di masyarakat secara umum sesuai dengan pelaksanaan
program masing- masing bidang adalah:
·
Bidang Pendidikan dan
Keagamaan
Dari hasil kegiatan
Penerapan program kerja pokok bidang pendidikan dan keagamaan dampak perubahan
yang ada yaitu :
a.
Rangkaian kegiatan belajar
mengajar
o Masyarakat (anak-anak peserta) yang sebelumnya memaknai pendidikan
hanya sebatas kegiatan formal menjadi faham arti penting pembelajaran seumur
hidup (long life education) yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
o Anak-anak menjadi lebih giat untuk belajar dan mengulangi kembali
pelajaran yang didapat di sekolah.
b.
Rangkaian kunjungan dan
hiburan Masyarakat
o Masyarakat semakin mengerti akan pentingnya saling
kunjung-mengunjungi baik itu dengan sesama yang sudah saling mengenal maupun
dengan mahasiswa KKP.
o Masyarakat merasa terhibur dengan tontonan yang disajikan
o Silturrahmi antar mahasiswa dengan masyarakat dan masyarakat
dengan masyarakat terjalin lebih erat dan harmonis
c.
Rangkaian kegiatan memeriahkan
HUT RI ke-69
o Masyarakat yang dulunya belum terlalu mengerti dalam mengartikan
kemerdekaan menjadi lebih mengerti tata cara mengisi kemerdekaan.
o Adanya kemerihan di desa lembar dengan adanya lomba lomba yang
selama ini belum pernah di adakan
o Silaturrahmi antara mahasiswa KKP dengan masyarakat desa Lembar
dari berbagai lapisan terjalin lebih erat.
o Masyarakat mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.
o Masyarakat memahami arti penting nilai Nasionalisme serta
menumbuhkan kecintaan kepada bangsa dan tanah air.
o Hubungan antar dusun semakin dekat sehingga dapat mempererat
persatuan dan kesatuan.
d.
Rangkaian kegiatan tambahan
o Masyarakat semakin bergairah untuk membangun masing-masing
dusunnya baik itu dengan bidang pendidikan,keagamaan dan lain-lain.
o Kegotong royongan antara masyarakat dapat terjalin dengan baik.
BAB IV RENCANA TINDAK LANJUT DAN
REFLEKSI
A. Refleksi
1.
Masalah
Secara umum masalah yang kami lihat di desa lembar, khususnya
dusun kebon bongor dan dusun dewe anyar yakni : bagaimana keadaa remaja desa Lembar baik dari segi sosial, agama
maupun pendidikannya? Masalah remaja inilah yang lebih mendasari dan menjadi
kendala intern dalam masyarakat dusun kebon bongor dan dusun dewe anyar dalam
meningkatkan sumber daya manusianya.
Remaja yang kami maksud disini adalah orang-orang yang memiliki umur
berkisar antara 19-27 Tahun, remaja yang ada di dusun dewe anyar memiliki sifat
tertutup dengan remaja di dusun yang lain dan cendrung jarang bergaul dengan
remaja dusun yang lain bahkan hanya bergaul dengan remaja dusun saja.
Hal lain yang kami soroti juga adalah maslah banyaknya remaja yang
putus sekolah di karenakan banyak yang menikah di usia dini dan kurangnya
kesadaran terhadap pentingya arti sebuah pendidikan sehingga berdasarkan hasil
surve kami bahwa hanya sedikait sekali masyarakat desa lembar yang pernah
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, sebagian besanya adalah buruh tani.
2.
Kegiatan dan partisipasi masyarakat
Kegiatan dan partisipasi
kami dalam kemasyarakatan yaitu dalam bentuk dukungan-dukungan yang kami
tunjukkan terhadap segala kegiatan masyarakat, seperti kegiatan shalat
berjamaah, partisipasi kami dalam acara ritual seperti begawe, partisipasi kami
dalam zikiran acara kematian, silaturrahmi langsung kerumah masyarakat, baik di
sawah maupun di ladang, gotong royong untuk membersihkan masjid bersama dengan
warga, dan kami melakukan silaturrahmi
kesetiap tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Kegiatan kami ini didukung
sepenuhnya oleh tokoh-tokoh setempat, sehingga setiap kami terlibat ataupun
melakukan program tidak ada hambatan-hambatan yang kami temukan. Dengan jalan
kegiatan dan partisipasi yang kami lakukan dapat terbina rasa kekeluargaan dan
persaudaraan serta kami bisa mengadakan pendekatan dan pembauran secara meluas.
Dan yang lebih terkesan bahwa, kami dapat menikmati segala kegiatan yang
terselenggara atas kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, baik secara
pribadi ataupun bersama-sama, sehingga terukir dalam-dalam, seolah-olah kita
bagian dari masyarakat itu sendiri, pergaulan semakin meluas timbul dalam
benak, bahwasanya masyarakat dusun ini adalah bagian dari anggota KKP dan
sebaliknya. Bentuk partisipasi masyarakatnya pula yaitu membangkitkan kembali
moment peringatan hari kemerdekaan
republik indonesia, dukungan
masyarakatnya termotivasi dengan tawaran kegiatan KKP. Kesempatan ini
merupakan strategi untuk meningkatkan silaturrahmi antar sekolah khusunya
tingkat SD/MI yang ada di Desa lembar sekaligus sebagai ajang untuk mengisi
kemerdekaan sehingga rasa nasionalisme tercipta di masyarakat desa lembar.
Selain itu kami juga ikut berpartisipasi dalam acara:
3. Penyambutan
Tim Penilai Pelombaan Administrasi PKK
Selombok Barat
Kegiatan
ini di selenggarakn oleh desa untuk
menyambut kedatangn tim penilai dari kabupaten, Kegiatan ini di ikuti
oleh seluuruh ibu ibu PKK,semua kepala dusun dan ketua pengerak PKK kecamatan.
Keberhasilan
kegiatan ini terlihat dari hadirnya ibu penggerak PKK kabupaten (Ibu Bupati
LOBAR)
4. Expo
Jagung.Awali Dengan Benar
Kegiatan ini di selegarakan di desa
lembar oleh Sygenta Learning Cester SLC dan PIS AGRO, kegiatan ini ikuti oleh
petani petani jagung se desa lembar dan masyarakat masyarakat umum.
keberhasilan dari perogram ini
terlihat dari hadirnya narasuber narasumber yang hadir seperti pimpinan dari
SLC, PIS AGRO dari jakarta dan dari india,dinas pertanian propinsi NTB,Peneliti
provinsi NTB,PT pembeli jagung,Asosiai pedagang jagung Lombok dan masih banyak
narasumber yang lainya.
Di
samping kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan partisipan juga yang kami ikuti
seperti Pelatihan tata boga,perbengkelan & MCK yang di selengarakan oleh PT
PLN (PERSERO) dan Pengadaan serana wudhu dan juga pendataan jumlah warga yang
ada di dusun bakong dasa.
3.
Hasil dan dampak
Hasil yang dicapai dari
partisipasi masyarakat tersebut yaitu terjalin sebuah komunikasi yang lancar,
dapat terbangun sebuah ikatan tali persaudaaran antar masyarakat dengan
mahasiswa KKP, menimbulkan rasa kekeluargaan yang semakin kuat, dapat memupuk
silaturrahmi antar sesama, mulai menyadari kembali arti penting sebuah
pendidikan, pergaulan semakin luas, kesadaran kepada aturan dan norma-norma
yang telah berlaku dalam masyarakatnya, dapat melihat arti penting sebuah
ketertiban dan hubungan anggota KKP seperti keluarga dengan masyarakatnya.
Dampak yang ditimbulkan
yaitu menggugah masyarakat untuk menyadari betapa pentingya arti sebuah
pendidikan, mengubah masyarakat menjadi peramah, sikap toleransi mulai
tertanam, keterlibatan dan dukungannya kepada kami, dan yang lebih kami rasakan
dari semua kegiatan dan partisipasi masyarakatnya adalah bentuk kerjasama yang
baik, masyarkat sebagai subyek dan kerjasama kami sebagai agent of change untuk
semuanya. Sehingga kesan menarik yang didapatkan adalah motivasi dan spirit
yang kuat. Dengan begitu banyak hal baik yang bisa diterima oleh tokoh-tokoh
agama maupun masyarakat secara luas. Hal ini terdorong dari semangat optimis
yang dapat memancarkan cerminan keseluruh masyarakat.
B. Rencana
tindak lanjut
1. Rekomendasi
Ada beberapa hal yang perlu
kami sampaikan dalam hal ini khususnya bagi LPM/DPL dan pelaksanaan KKP serta
pemerintah berikutnya:
1. Bagi LPM
Ada beberapa hal yang kami
tidak bisa ungkapkan selama kami berada dilokasi KKP, terkait waktu yang
relatif singkat untuk kami meneliti semua permasalahan tersebut.
2. Bagi DPL
Kami mengharapkan kepada ibu
DPL sekiranya nanti pada tahun-tahun yang akan datang masih menggunakan lokasi
KKP di desa lembar, supaya lebih memfokuskan kegiatan mahasiswa pada bidang
Pendidikan dan keagamaan, karena menurut kami motivasi belajar siswa yang
kurang dan masih banyak anak-anak yang belum bisa membedakan bacaan panjang
pendek dalam membaca al-qur’an. Hal ini lebih mengacu kepada pemahan Tajwid dan
Mukhorijul huruf yang masih kurang bagi anak-anak TPQ,SD,MI bahkan sekolah
menengah pertama SMP.
3. Bagi KKP Berikutnya
Kami berharap supaya lebih
memperhatikan Sekolah Dasar dan TPA,TPQ di Desa Lembar, karena menurut
pengalaman yang kami hadapi pada saat berada dilokasi, anak-anak disana
kebanyakan yang bermain serta kurangnya anak-anak yang memfokuskan diri
kependidikan dan ke TPA, ini menurut saya selaku angota KKP, karena kurangnya
perhatian dari setiap orang tua terhadap anaknya. Kami juga berharap supaya
lebih baik dari apa yang sudah kami
lakukan selama berada dilokasi KKP supaya bisa menarik perhatian masyrakat
untuk mau memberikan dorongan kepada anak-anak dan para remaja yang ada dan
lebih berkesan dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan desa pada
khususnya.
4. Pemerintah
Untuk istansi pemerintah
kami berharap supaya memberikan perhatian yang lebih terhadap pendidikan di
desa lembar karena kami melihat masih kurangya sarana pendidikan.
LAMPIRAN LAMPIRAN
KODE
FILE: 1
JUDUL:wawancara
dengan warga dusun kuranji
INFORMAN:
pak wayan
LOKASI:di
sawah
WAKTU: 15 Aggustus 2014/jam 07:3
I.
Suasana
Waktu itu sekitar pukul 07.30 aku
melihat sosok seorang bapak separuh baya sedang asik memetik cabe di tengah
sawah miliknya yang tidak begitu luas dan letaknya tidak jauh dari posko. Pada
saat itu aku dan teman-teman sedang menikmati udara pagi dengan berjalan-jalan
santai sambil menikmati keindahan sekitar.tanpa sengaja pandanganku mengarah
kearah bapak yang sedang sibuk memetik cabe.aku merasa kasihan melihatnya
karena hari masih begitu pagi beliau sudah bekerja memetik cabe. Rasa iba mendorongku untuk memberanikan diri untuk
menyapa dan menawarkan bantuan.bapak itu pun menyambut dengan ramah dan
mempersilahkanku untuk membantunya. Disana aku mulai dengan perkenalan dan nama
bapak itu adalah pak wayan dia berasal dari dusun kuranji dia hanya memakai
baju kaos dan celana kain berwarna hitam.
II.
Catatan hasil wawancara
Adapun pertanyaan yang diajukan kepada
informan yaitu sebagai berikut:
a. Siapa
yang mempunyai sawah ini?
b. Apakah
bapak yang menanam cabe ini sendirian ataukah bapak menggunakan jasa buruh
tani?
c. Berapa kali dalam seminggu bapak panen cabe?
d. Berapa
harga cabe per 1 kg ?
Dari pertanyaan diatas dapat data atau
informasi sebagai berikut :
Sawah ini adalah milik bapak sendiri dan
dulu sebenarya disini mayoritas masyarakatnya beragama hindu dan sawah ini
milik orang hindu dari dusun kuranji dan dahulunya dusun yang pertama ada
adalah dusun kuranji tetapi seiring berjalanya waktu pertumbuhan penduduk
semakin banyak dan pendatang juga banyak yang pada akhirnya masyarakat menjadi
banyak dan banyak juga pendatang yang Bergama islam dan menjadi mayoritas dan berkembang sampai saat ini.sehingga menjadi tujuh dusun
yaitu dusun kuranji ,lendang jae kebonn bongor ,bakong dasan ,dasan
daye,buncit, dan petak.
Kalau untuk menanam cabe bapak menggunakan jasa
buruh tani karena letak sawah yang cukup jauh dari rumah jadi bapak kewalahan
untuk mengontrol dan merawatnya dan juga ada kesbukan juga dan yang paling
utama adalah bapak baru pertama ini menanam cabe jadi kurang begitu paham dalam
merawatnya.tetapai kalau panennya kadang bapak suruh orang juga tapi tidak
jaarang bapak memetik sendiri kalau untuk kepentingan sendiri misalkan kalau
ada acara dan membutuhkan banyak cabe seperti sekarang ini bapak ambil sendiri
cabenya.biasanya bapak panen cabenya itu dua kali dalam seminggu tapi pas awal-awalnya sih sekali dalam
seminggu tapi sekarang ini harga cabe murah kemaren pas bapak panen itu Rp.5000
per kg.itu dah dek pas buah cabenya bagus dan hasilnya banyak tapi harganya murah,tapi mau bagaimana lagi
ketimbang sawahnya kosong dan tidak di Tanami.
1. Pertayaan
lanjutan
a. Kapan
di gunakan untuk beribadah pure yang depan kantor desa itu?
b. Bapak
aslinya orang mana?
Oh pure yang di depan kantor desa itu
biasanya digunakan pada saat bulan purnama biasanya disitu kita adakan untuk kegiata perayaan maka dari itu
terlihat sepi karena memang tidak
digunakan setiap hari untuk beribadah tetapi disitu ada penjaganya yang
bertugas menjaga dan merawat pure tersebut agar tetap terlihat bersih dan rapi.
Bapak aslinya orang bali tepatnya di denpasar karang anyer bali jadi nati kalau
adek main-main kebali adek bisa mampir di rumah bapak yang ada disana.
III.
Pertanyaan refleksi
Pertanyan yang masih menganjal di hati
penulis adalah kenapa bisa kuburan orng
islam sama orang hindu bisa sama tempatnya hanya di batasi dengan pagar dan
bagaimana ketika ada ada orang islam dan orang hindu meninggal.apakah tidak
saling menggangu satu sama lainya.
1. File note
Sebagai
seorang sekertaris tentu wilayah kerja saya lebih di diominasi oleh pekerjaan
komputer seperti membuat surat,pamplet,sepanduk dan membuat proposal mengingat persediaan dana
dari kelompok kami yang sangat minim, al hasi dari proposal yang kami ajukan PT
INDCEMENET memenjawab proposal tersebut dengan memberikan bantuan bantuan dana
sebesar du juta rupiah sehingga kami memampaatkannya untuk menmenyelenggarakan
acara panjat pinang dalam rangka memeriahkan hari Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke 69 yang sebelumnya sebenarnya sudah kami adakan
kegiatan lomba lari karung pukul kendi dan pawai sepeda.
Tetapi
bukan berati kalau waktu saya lebih di dominasi oleh kegiatan komputer saya
tidak pernah tidak ikut adil dalam semua kegiatan yang kami programkan baik
yang sifatnya program ungulan seperti lomba pawai sepeda dalam rangka
memeriahkan hari Kemerdekaan Republikm Indonesia ,pelatihan kue bolu kukus dan
lain lainnya, program partisipan seperti expo jagung awali dengan benar yang di
selengarakan ole SLC dan penilaian administrasi PKK desa lembar oleh ibu
bupat,i, bahkan pada program harian selalu ikut ambil bagian seperti saya sebagi pembimbing pada bimbel pelajaran TAJWID setiap hari
selesai salat asar dan pembinaan tpq setiap selesai magrib dan sebagai
intruktur pada senam sehat setiap hari minggunya.
Di
samping itu pula saya seringkali berkunjung ke masyarakat dan sering
mengadaakan wawancara langsung dengan masyarkat seperti satu waktu saat saya bertemu dengan salah satu warga dewe
anyar inak salmiyah namanya, inak salmiyah ini bukan asli orang lembar tetapi
beliau sudah lama sekali tinggal di lembar karena ikatan pernikaahan dan inak
salminya mulanya bukan orang islam tetapi dia keturunan jero waya atau orang
bali asli tetapi karena perkawin beliau akhirnya masuk islam.pertemuan kami
saat itu di lapangan bola kebun bongor
saat itu beliau sedang nonton orang main bola dan beliau saat itu tidak
menggunakan kerudung,dia mengunakan baju
warna merah dan menggunakan kain tidak mengunakan celana
Saat
itu beliau menceritakan tentang keadaan dusun dewe anyar yang sering tergenag
saat angin besar dan hujan besar karena luapan air laut, bahkan airnya juga
sampai menggenaingi lapangan bola dimana
tempat kami duduk, dan hal penting
yang saya catat saat pertemuan tersebut berkaitan dengan ekonomi
masyarakat, bahwa roda perkekonomian masyakat di desa lembar lebih di dominasi
oleh pertanian bahkan parahnya kebanyakan masyarakat asli desa lembar menjadi
buruh tani karena berdasarkan penuturanya bahwa kebnyakan lahan pertanian di
desalembar di miliki oleh orang orang luar dan hanya sebaigian kecil orang
orang lembar yang memiliki lahan pertanian sehingga mau tidak mau orang orang
lembar setiap harinya menggatungkan hidupnya pada buruh tani jadi buruh.
Kode
file : 06
Judul : wawancara dengan kepala dusun
kuranji
Informan : kepala dusun kuranji (pak nyoman)
Lokasi : dusun kuranji, rumah pak nyoman
Waktu : 30 agustus 2014 / 04:15 wita
1. Suasana
Sebelumnya saya akan menceritakan pengalaman saya
saat baru nyampai lokasi KKP kami, saat itu sekitar jam 10 pagi kami tiba di
kantor Desa Lembar dengan menggunakan sepeda motor dan barang-barang kami di
bawa menggunakan bemo yang sudah di sediakan oleh panitia KKP, saat kami tiba
di kantor desa kami di sambut dengan baik dan ramah terutama sama pak Kepala
Desa yaitu Pak Sainah, dan saat itu disana juga ada kadus kebon bongor yang
membantu kita untuk menata kamar, karna setiba kami dsna, kami istirahat
sebentar ngobrol-ngobrol sama staf-staf desa dan setelah itu kami membersihkan
kamar yang sudah di sediakan oleh desa, kami memindahkan buku-buku yang ada di
kamar tersebut dan merapikan meja-meja yang ada disana.
Setelah itu kami istirahat, tidur siang, dan pada
sore harinya kami melakukan aktipitas bersih-bersih karna di kantor desa
tersebut kelihatan kotor terutama di halaman kantor desa tersebut, disana kami
bagi-bagi tugas, ada yang menyapu halaman, menyiram halaman, mencabut rumput
yang ada di ahalaman dan mencabut rumput yang ada di halaman dan meniram
bunga-bunga dan pohon-pohon yang kelihatan kering dan mau mati, ada juga yang
membersihkn bak kamar mandy dan bak untuk wudu’. Mungkin demikian cerita
singkat dari suasana dan apa yang kami lakukan di kantor desa saat kami baru datang
disana.
Brhubung saya sudah menceritakan sedikit tentang
haripertama kami nyampai di posko KKP, jadi selanjutnya saya akan menceritakan
hasil wawancara saya dengan kepala dusun kuranji.
Pada hari itu tanggal 30 agustus 2014, saya berada
di rumah kepala dusun Kuranji, saat itu saya bertemu langsung dengan pak wayan,
dia yg lagi santai-santai di rumahnya dan sedang memakai baju kaos oblong warna
hitam, celana jeans warna biru dan sedang duduk di atas korsi sambil ngopi
dengan ekspresi wajah yang begitu santai dan tenang seperti gakda beban sedikitpun, saat itu saya
ngobrol-ngobrol dulu dengannya dengan gaya bicaranya yang sangat santai dan
ramah.
Berhubung saya lagi di rumah pak wayan, secara tidak
langsung saya melihat sekitar rumahnya, rumah yang yang sedeerhana dan memiliki
teras dan pintu di depan terasnya menghadap utara, di rumah itu juga terdengar
suara music dan suara tv, mungkin keluarga ato anaknya sedang nonton tv dan
mendengar music, rumah pak wayan kelihatan agak ramai, rumahnya mengunakan keramik
warna putih, disekitar rumahnya juga terdapat beberapa anjing yang biasanya
menjadi penjaga rumah saat pemilik rumah lagi berpergian, dan tidak lama
kemudian datanglah seorang gadis yang ternyata itu adalah anak dari pak waayan,
anaknya itu kelihatan baru pulang kuliah.
Mungkin itu dulu cerita saya saat berada di rumah
pak wayan.
2. Catatan
Hasil Wawancara
Saya : sebelumnya saya minta maaf pak, saya mau
menanyakan beberapa hal tentang dusun kuranji ini pak,
Pak
wayan: ya silahkan aja dek, mang adek mw menanyakan tentang apa.?
Saya : begini pak, apa saja seeeh mata
pencaharian masyarakan di dusun kuranji ini pak.?
Pak
wayan: mata pencaharian masyarakat disini itu sama dengan dusun yang lain dek,
seperti bertani.
Saya : trus tadi saya lihat di luar rame banget,
disana lagi ada upacara apa ya pak.?
Pak
wayan: oooow yang di luar itu lagi ada orang meninggal dek.
Ssaya : kalok pure yang ada di kantor desa itu
bagaimana pak.? Kapan di gunakan pure tersebut.? Selama saya disni saya melihat
pure tersebut gakpernah di kunjungi pak.?
Pak
wayan: oh pure yang di depan kantor desa itu biasanya digunakan pada saat bulan
purnama, biasanya disitu kita gunakan untuk kegiatan perayaan makanya sepi
kelihatanya karena memang tidak digunakan setiap hari untuk beribadah tapi
disitu ada penjaganya yang bertugas untuk menjaga dan merawat pure tersebut
agar tetap terlihat bersih dan rapi.
Saya : bapak aslinya orang mana.?
Pak
wayan: bapak aslinya dari bali tepatnya di denpasar karang anyar bali jadi
nanti kalok adek maen-maen kebali adek bias mampir di rumah bapak yang ada
disana.
Saya : mmmmmmmm terimakasih ya pak atas
informasi yang telah bapak berikan.
Pak
wayan: ya sama-sama dek.
Itulah sekilas tentang perbincangan saya dengan pak
kepala dusun Kuranjio desa lembar kecamatan lembar. Jika di lihat dari ekspresi
wajahnya, pak kadus keliahatan lagi senang banget dan seperti gakda beban dan
sya sangat berterimaksih kepada pak kadus karena sudah memberikan informasi
dengan sangat detail.
Judul : Wawancara dengan Kepala Desa
Lembar
Informan : Pak Sainah (kepala Desa lembar)
Lokasi : Rumah pak sainah
Waktu : Tanggal 13 September 2014 / jam
07.00 WITA
Pada kesempatan pagi itu saya dan rekan saya berkunjung kerumah kepala desa lembar yaitu
pak sainah. beliau menyambut kami dengan baik dan begitu
ramah. Halaman rumah yang luas
dan bersih mebuat kami merasa nyaman
berada dirumah pak Sainah. kami dipersilakan duduk di teras rumahnya dan begitu juga kami langsung
memulai percakapan. Sebelumnya
pak sainah bertanya kapan kami
(rekan-rekan KKP dari IAIN Mataram) datang kedaerahnya.
Pak
Sami’in : Maaf sebelumnya, ini adek-adek KKP dari mana ?
Saya : kami dari IAIN
Mataram pak, maksud kedatangan kami ke sini kami ingin meminta data-data kepala
keluarga yang ada di desa lembar
ini, karena sebelumnya kami
dimintai tolong dari desa untuk mengumpulkan data-data kepala keluarga yang ada di masing-masing dusun didesa
lembar ini.
Pak Sami’in : oh. Datanya minta aja di kantor desa itu,kan disana tempatx
dia
saya : kalau gitu pak kapan kita
bisa minta datanya? Soalnya ini kita diberi waktu sampai hari rabu dari desa.
Pak Sami’in : insyaAllah saya usahakan hari rabu pagi data-datanya sudah ada. Nanti saya
datakan ulang semua karena sekarang banyak yang kawin dan
ada yang meninggal dunia.
Adek-adek KKP ini sudah berapa hari disini?
Saya :
sudah 30 hari pak, kami disini tinggal 10 hari lagi.
Pak Sami’in : Oo sudah lama sekali. Kenapa tidak ada pemberitahuan kepada saya kalau ada mahasiswa KKP dari IAIN yang menetap diwilaah saya.?
Saya : kami
sudah konfirmasi kok pak sama kepala dusun yang ada disini.
Saya : kalau
begitu kami pamit pulang dulu, sekali lagi kami mohon maaf enggih pak.
Assallamualaikum..
Pak
sami’in : ia tidak apa-apa dek.
Wa’alaikumsalam wr. wb
Judul:
hasil kkp
Informan:
pak kadus yang ada di desa lembar
Lokasi:
Desa Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat
Waktu:
tanggal 11;08-19;09 -2014 / jam 07;30
1.Suasana
Pada tanggal 11-08-2014 bertepatan
dengan hari senin,kamipun tiba dilokasi kkp dengan menggunakan sepeda dan
almamater kampus IAIN mataram,dan ketika tiba disana suasananya sepi,,krna memang suasana disana
sudah sepi karna jauh dari penduduknya,akan tetapi ketika kami sampai
suasananya menjadi ramai karna kedatangan kami atau anak kkp IAIN mataram yang
bersemangat dan menyenangkan. Ketika kami sampai kamipun mengemas atau
membersihkan barang-barang kami serapi mungkin barulah kami istrahat. Pada saat
hari pertama memang kami belum saling mengenal satu sama lain ,makanya kami
cumin saling pndang memandang melihat situasi disekitaran kantor desa tempat
kami berteduh. Dan masyarakat disekitar desa itu menyambut kedatangan kami
dengan senang hati dan lapang dada,kamipun merasa gembira dan bahagia.
Akhirnya hari demi hari dan jam
demi jam waktupun berlalu ,kamipun sudah saling mengenal satu sama lain dan
disitulah kami mulai mengadakan lomba agar kami bisa dekat dengan masyarakat di
sekitar tempat kami berteduh. Dan disanalah kami mulai melakukan aktivitas kami
yaitu; mengajar ngaji,belajar,mengadakan berbagai macam acara dan masyarakatpun
ikut dalam berpatisipasi didalam program yang kami laksanakan di desa
tersebut,begitu juga dengan masyarakat disekitar apabila ada suatu acara di
Desa tersebut kamipun tak pernah terlupakan oleh mereka,karna bagi mereka kami
seperti keluarga mereka sendiri begitu juga sebaliknya dengan kami.
Adapun peristiwa yang kami alami
adalah pergi keliling desa lembar mengenai desa tersebut,dan kami selalu
ditemani oleh bapak yang kadus ataupun bapak-bapak yang ada di desa tersebut.
2.hasil
wawancara
Adapun hasil yang kami dapati di
desa lembar yaitu mereka atau masyarakat di desa itu banyak melakukan panen
jagung daripada menanam padi dan membuat batako.
Saya : Apa pekerjaan bapak
sehari-hari.........?
Aq,
Saleh : Pekerjaan sehari-hari
ia...membuat batako.
Saya : Berapa biji bapak dapat bikin
perhari......?
Aq,
Saleh : Tergantung
ketekunan kita minimal 2000 kalo tanahnya udah jadi dinjak tinggal di cetak.
Saya : kira-kira bisa kering satu hari setelah pembuatan ini pak....?
Aq,
Saleh : Tergantung cuaca
kalo cuaca panas bisa 1 hari.
Saya : Biasanya kemana bapak menjual bata tersebut?
Aq, :
Saya jual melewati calo atau pihak ke dua tidak secara lansung ke orang yan mau
bikin rumah atau proyek-proyek besar.
I.
Pertanyaan refleksi
v Kenapa
bapak tidak menjual batanya lansung ke orang yang mau bikin rumah atau ke
proyek besar supaya bapak mendapat hasil yang besar...?
v Man
lebih irit pemakaian kayu atau kulit biji padi dalam memasak bata....?
v Bagai
mana kualitas warna bata yang baik dalam penjualan sebelum-sebelumnya...?
v Berapa
harga penjualan bata dalam 1000 biji....?
v Berapa
pendapan bapak dalam satu bualan setelah menjual bata...?
Kode
file :
Judul : Wawancara Dengan Kepala Dusun
Dasan Daye
Informan :
kadus Dasan Daye
Lokasi :
Knator Desa di Kampung Dewa Anyar
Waktu :
tanggal 06-09-2014 / 10:35 Wita
1. Suasana
Sebelumnya saya akan menceritakan pengalaman saya
saat baru nyampai lokasi KKP kami, saat itu sekitar jam 10 pagi kami tiba di
kantor Desa Lembar dengan menggunakan sepeda motor dan barang-barang kami di
bawa menggunakan bemo yang sudah di sediakan oleh panitia KKP, saat kami tiba
di kantor desa kami di sambut dengan baik dan ramah terutama sama pak Kepala
Desa yaitu Pak Sainah, dan saat itu disana juga ada kadus kebon bongor yang
membantu kita untuk menata kamar, karna setiba kami disna, kami istirahat sebentar
ngobrol-ngobrol sama staf-staf desa dan setelah itu kami membersihkan kamar
yang sudah di sediakan oleh desa, kami memindahkan buku-buku yang ada di kamar
tersebut dan merapikan meja-meja yang ada disana.
Setelah itu kami istirahat, tidur siang, dan pada
sore harinya kami melakukan aktipitas bersih-bersih karna di kantor desa
tersebut kelihatan kotor terutama di halaman kantor desa tersebut, disana kami
bagi-bagi tuges, ada yang menyapu halaman, menyiram halaman, mencabut rumput
yang ada di ahalaman dan mencabut rumput yang ada di ahalaman dan meniram
bunga-bunga dan pohon-pohon yang kelihatan kering dan mau mati, ada juga yang
membersihkn bak kamar mandy dan bak untuk wudu’. Mungkin demikian cerita
singkat dari suasana dan apa yang kami lakukan di kantor desa sat kami baru
dating disana.
Selanjutnya kita beranjak dari hasil wawan cara saya
dari Pak Kadus Dasan Daye.
Saat itu kadus Dasan Daye menggunakan baju
kotak-kotak warna biru putih, celana hitam dan memakai topi hitam yang mereknya
famous dan membawa tas ransel, wajah nya agak tajem dan putih, ekspresi
wajahnya kayaknya dia lagi senang karna dia kelihatan gembira banget dan suka
ketawa, gaya bicaranya itu bagus dan santai dan kalok dia bicara cepet di
mengerti karna penjelasannya saat bicara itu bagus banget dan seneng juga kalo
kita bicara sama dia, dia orangnya nyambung dan enak di ajak ngobrol.
Saat itu saya ngomong-ngomong sama dia di aula
kantor desa depan kamar teman-teman cewek itu dan duduk di atas korsi warna
hijau sambil ngopi dan ngerokok. Kondisi aula kantor desa saat ini lumayan
bagus tapi masih belum sepenuhnya di cat dan atepnya di bagian belakang juga
mulai rusak, banyak gentengnya yg jatuh karna kayunya patah. Suasana di kantor
desa juga agak sepi karna kator desa yang kami tempati sebagai posko kami itu
jauh dari rumah penduduk jadi jarang ada warga yg kelihatan di area kantor
desa, tapi kaloksore jak lumayan rame karna di belakang kantor desa ada
lapangan sepak bola dan banyak remaja yg maen bola bisa di sebut mereka lagi
latihan dan di dalemkantor desa juga biasanya kami maen foli karna di kantor
desa terdapat lapngan foli. Saat itu juga, kebetulan saya lagi mendengarkan
lagu miliknya Bondan prakoso dan fade two black, tenyata pak kadus juga seneng
denger lagunya Bondan jadi sama deh seleraku sama dia.
2. Catatan
hasil wawancara
Hasil wawancara saya saat itu dengan pak kepala
dusun dasan daye tentang kondisi warga dann apa mata pencaharian warga di desa
lembar tersebut adalah sebagai berikut.
Saya :
sebelumnya saya minta maaf pak dan saya mau minta penjelasan dari bapak tentang
keadaan masyarakat di desa lembar ini dan mata pencaharian mereka pak.?
Pak kadus : oooyaaa silahkan aja dek, memangnya adek mw menanyakan tentang
apa aja.?
Saya :
apa saja seeh yang menjadi usaha masyarakat di desa lembar ini pak.?
Pak kadus : mata pencarian masyarakat di desa ini adalah sebagai nelayan dan
petani dek, karena masyarakat dsni berada di pinggir pantai dan dari pantai
tersebut mereka mencari untuk kebutuhan sehari-hari sebagai nelayan.
Saya :
kalo petaninya jak biasanya menanam apa aja di sawah pak.?
Pak kadus : biasanya yang mereka tanam adalah jagung, padi, kedelai dan ada
juga yang menanam kacang panjang, ada juga yang menanam cabe rawit, tapi yang
paling dominan yang mereka tanam adalah jagung dan padi saja.
Saya :
apakah semua sawah-sawah ini milik petani-petani yang dari desa ini ato
bagaimana pak.?
Pak kadus : gini ya dek, sebenarnya sawah-sawah ini sebagian besar milik
orang luar dan dikelola oleh petani-petani yang ada di desa ini dek, jadi petani
disini hanya menjadi pengelola sawah tersebut bukan sebagai pemilik sawah.
Saya :
dalam satu musim ato satu tahun brapakali mereka menanm padi dan jagung pak.?
Pak kadus : biassanya dsni nanam padi cumin satu kali dan jagung dua kali,
nanam padi trus slse padi baru nanam jagung dan setelah panen jagu lagi di
Tanami jagung, tetapai ada juga yang menanam kedelai, n dan ada juga yg menanam
padi dua kali.
Saya :
trus kalo bapak punya sawah apa gak.?
Pak kadus : punya sih dek tetapi cuman sedikit dek.
Saya :
trus bapak menanam apa saja di swahnya.?
Pak kadus : sama yang saya tanam sam masyarakat dsni dek tetapi terkadang
bapak menanam cabe dek, tapi jarang saya nanam cabe dek, lebih sering nanam
jagu dan padi aja dek.
Saya :
hmmmmmm yadah pak, makasih ya atas info yang bapak berikan kepada kami.
Pak kadus : yaaa sama-sama dek…
Itulah sekilas tentang perbincangan saya dengan pak
kadus dasan daye desa lembar kecamatan lembar. Jika di lihat dari ekspresi
wajahnya, pak kadus keliahatan lagi senang banget dan seperti gakda beban dan
sya sangat berterimaksih kepada pak kadus karena sudah memberikan informasi
dengan sangat detail.
Judul:
mewawancarai hasil panen jagung masyarakat kebon bongor secara lansung.
Lokasi:
dirumah ibu aminah
Waktu:04.00
wita
Tagal:
28 agustus 2014.
1.
Suasana
v Secara
umum
ketika kami
terjun kelapangan yaitu didusun kebon bongor kami melihat bahwa masyarakat disana sangat ramah ,baik
dan sopan.akan tetapi masyrakat kebon bongor tidak terlalu peduli terhadap pendidikan ,sehingga anak-anak disana kebanyakan yang menganggur tidak mau meneruskkan
sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi
dengan alasan factor ekonomi yang tidak
memadai , ketika kita lihat dari segi ekonomi didusun kebon bongor sebaigian
besar bisa dikatakan mampu akan tetapi
yang kami herankan mereka lebih mementingkan bekerja disawah sebagai buruh dari
pada menjadi seorang pendidik,
Ketika kami tinjau dari segi moral
dan gaya hidup remaja seakan-akan tidak memiliki moral dan etika karena didusun
kebon bongor banyak para kaum remaja hususnya remaja putri yang berpakaian
seksi yang menggugah sex lawan jenisnya sehingga terjadi hal-hal yang tidak
seharusnya dilakukan.serta banyak juga
pemuda yang membetuk genk dan sering kumpul diperempatan sambil minum minuman
keras sehingga meresahkan masyrakat sekitar,seperti yang dimuat dalam pancasila
hususnya sila ke- 2’’ yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradap’’.dari
pernyataan ini mengandung maksud
rakyat indonesa diharapkan untuk
adil dan beradap.untuk menycapai
masyrakat yang meradap diperlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan
gaya hidup bangsa Indonesia tercermin pada perbuatan – perbuatan rakyat
Indonesia itu sendiri khususnya para kaum remaja sebagai generasi penerus
sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.
2.
Catatatan hasil wawancara.
v Secara
husus
Dari hasil
wawancara kami, bahwa kami mendapatkan berbagai impormsi dari masyarakat
hususnya para petani mereka mendapatkan hasil panen tiga kali pertahun ,panen
yang ketiga itu yaitu tanamaan jagung ,dengan mendapatkan hasil yang cukup
banyak yang bisa mendapatkan keuntungan,terkadang sebagaian para petani jagung
mengalami kerugian yang tidak bisa mengembalikan modal yang mereka
keluarakan. Dari judul yang
kami angkat kami dapat
menyimpulkan bahwa tanam jagung didaerah dusun kebon bongor sangat bagus karena
tanahnya yang mendukung dan tidak sama dengan tanah yang ada didaerah tempat tinggal kami , sedangkan dari segi moral
atau etika disana bisa dikatakan kurang baik karena kurang adanya pengontrolan
dari orang tua mereka , sehingga para pemuda dan pemudi bebas melakukan apa
saja.
3.
Pertanyaan refleksi.
a. Mengapa
didusun kebon bongor mereka dibiarkan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya
mereka lakukan.contohnya:minum minuman keras!
b. Bagai
mana cara mengatasi para remaja dalam pergaulan bebas?
c. Mengapa
didusun kebon bongor kurang peduli terhadap pendidikan padhal pendidikan itu
sangat lah penting dalam kehidupan kita sehari-hari?
d. Bagimana
cara kita memberikan pandangan terhadap warga masyrakat didusun kebon bongor
mengenai pendidikan?
e. Kendala
apa saja yang pernah terjadi ketika para petani menanam jagung?
f. Apakah
para petani bisa mengatasi kelancaran dalam melakukan pemupukan tanaman jagung.
g. Apakah
para petani tetap mendapatkan hasil yang memuaskan?
Judul:
wawancara tingkat pendidikan di desa lembar
Lokasi:
parkiran kantor desa lembar
Waktu:
08:00
1. Suasana:
A. Secara
umum
Desa
lembar adalah desa yang agraris karna mata pencaharian masyakat disana sebagian
besar sebagai petani yaitu petani jagung dan cabai, ada juga sebagian masyarakat di sana bermata pencaharian sebagi
nelayan,dan peternak.
Desa
lembar memiliki masyarakat yang sangat ramah setiap kali berkunjung ke warga
selalu di sambut dengan senyuman ramah para penduduk, masyarat desa lembar juga
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang kami buat adapun kegiatan yang
kami buat sebagai berikut:
1. Pada
tanggal 16-17 agustus kami membuat kegiatan dalam rangka menyambut sekaligus
memeriahkan hari proklamasi indonesia, kami membuat perlombaan lari karung,dan
pukul kendi pada tgl 16 agustus, pada tgl 17 agustus kami mengadakan pawai
sepeda mengelilingi desa lembar yang di ikuti oleh ratusan peserta mulai dari
anak-anak,remaja dan orang dewas.
2. Setiap
malam kami bergiliran ke tpq terdekat untuk mengajar ngaji
3. Setiap
sore senin sampai kamis kami mengajarkan tajwid pada anak-anak tpq terdekat
4. Pada
tanggal 28 agustus kami mengadakan perlombaan panjat pinang, kegiatan ini pun
berlangsung begitu meriah.
5. Setiap
malam jum’at kami mengadakan yasinan bareng di posko bersama anak-anak tpq.
6. Setiap
minggu pagi mengadakan kegiatan senyam bareng bersama anak-anak di sekitar
dusun kebon bongor.
7. Ikut
berpatisifasi dalam kerja bakti pembuatan kamar mandi dan tempat wudhu’di dusun
kebon bongor,dan pembersihan masjid pada hari jum’at pagi.
8. Kami
mendapat program dari desa untuk mendata penduduk di salah satu dusun yaitu
dusun bakong dasan yang akan mekar dan masih banyak lagi kegiatan yang kami
lakukan bersama masyarakat desa lembar.
Dari
setiap kegiatan diatas yang kami buat selalu berlangsung bgitu meriah ini
menandakan bagai mana keramahan, dukungan dan fartisipatisi masyakat lembar pada kami begitu besar pada
kami.
B. Secara
khusus
Tapi
yang menjadi perhatian utama kami adalah tingkat pendidikan masyakat desa
lembar bisa di bilang masih sangat
sangat rendah, di buktikan dari wawancara yang kami lakukan bersama salah satu
kepala dusun yaitu kepala dusun kebon bongor atas nama saparudin dan kami
mengetahuinya dari hasil sensus penduduk yang kami lakukan.
Saya
mewawancarai salah satu kepala dusun yaitu dusun kebon bongor atas nama
saparudin ketika itu saat sedang duduk-duduk di parkiran kantor desa mengenai
tingkat pendidikan di desa lembar, beliu menggunakan baju hem lengan pendek
menghadap timur dan pakai kaca mata putih.
Saya
mewawancarai beliu dengan pertanyaan yang refleks dan seadanya mengenai tingkat
pendidikan di wilayah desa lembar beliu bercerita bahwa tingkat pendidikan di
desa lembar sangat rendah paling dominan hanya sampai sekolah dasar memang ada yang smp,sma dan sampai pada perguruan
tinggi tapi itu hanya sebagian kecil saja.
Adapun
penyebab yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan tersebut karna
pernikahan dini atau kawin muda,ada yang menikah baru selesai sd,smp dan sma
inilah yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di desa lembar. Dari segi
ekonomi mengenai biaya juga rata-rata banyak yang tidak punya biaya untuk
melanjutkan sekolah sehingga hanya sampai sd dan smp.
Dari
segi minat dan kemauan untuk melanjutkan sekolah juga sangat rendah mereka
lebih memilih mencari kerja untuk memenuhi kebutuhannya hidup sehari-hari dari
pada untuk melanjutkan sekolah, ini di karenakan faktor ekonomi juga dan
pertimbangan-pertimbangan lain seperti pemikiran orang tua dulu yang mengatakan
sekolah hanya menghabiskan biaya belum tentu menjadi pegawai negeri ata
mendapatkan pekerjaan inilah yang memmbuat minat dan kemauan untuk melanjutkan
sekolah bagi anak-anak dan remaja untuk melanjutkan sekolah.
KODE FILE: A
JUDUL:wawancara
dengan warga sekitar posko
INFORMAN:
INAQ JANAH
LOKASI:di
rumah warga
WAKTU: 13 aggustus 2014/jam 16:30
IV.
Suasana
Waktu itu sekitar jam
16:30 di berugak (tempat duduk
warga) dusun kebon bongor Rt.3
dengan seorang ibu rumah tangga pada saat itu sedang duduk sendiri sambil
melihat kearah kolam pertambakan yang dijaga dan dikelola oleh suami dan
anak-anaknya.dan rumahnya dekat pertambakan yang dikelola banyak juga orang
yang sedang melihat-lihat disana.
V.
Catatan hasil wawancara
Adapun pertanyaan yang diajukan kepada
informan yaitu sebagai berikut:
e. apa
nama dusun tempatnya tingal?
f. Apa
pekerjannya ?
g. Apa
pekerjaan warga-warga yang lain atau
tetangaga sekitar rumah?
Dari
pertanyaan diatas dapat diperoleh data atau iformasi sebagai berikut
Nama
dusun tempatnya tingal adalah dusun kebon bongor tapi biasa mereka sebut dengan
dewa annyar karena di depan atau sebelum kita masuk atau lewat di dusun itu
terdapat pura di pertigaan jalan
yang menghadap kedusun itu. Di dusun itu
terbagai menjadi beberapa Rt dan kebetulan lokasi informan adalah termasuk
Rt.03, dan disana terdapat sekitar 50 kepala rumah tangga. Dari penuturan
selanjutnya ibu itu berprofesi sebagai buruh pertambakan dan suaminya yang
menjaga dan mengelola pertambakan itu, orang yang memiliki itu bersal dari
mataram tepatnya di cakra Negara oleh pemilik di sediakan mulai dari tempat.bibit
dan biaaya perawatan ditanggung tugas mereka hanyalah sebagai pengelola dan
penjaga kolam pertambakan tersebut. Setiap akan panen pemilik akan dating untuk
memeriksa serta memasarkan hasilnya dan perkilo dihitung Rp.50.000 untuk udang
kecil dan yang tanggung Rp.100 000.pekerjaan ini sangat berisiko bagi
mereka karena selain harus menjaga dan mengelola mereka juga harus memanen
udang yang sangat beresiko kalau tidak terbiasa
menangkap udang atau tidak hati- hati bisa-bisa jari tangan kita menjadi
korban atau bisa putus yang pernah dialami oleh anaknya saat panen dan kurang
hati dalam memegang udangnya.
Warga
sekitar tempat itu juga berprofesi
sebagai buruh pertambakan tetapi disamping itu juga ada yang sebagai
buruh tani, buruh perternakan seperti perternak sapi, dan ayam.rata- rata
masyarakat sana berprofesi sebagai buruh akan tetapi karena ketekunan dan
keuletan dari kerja keras mereka banyak yang sukses dan bisa membuat rumah yang
layak untuk mereka tempati.
1.
Pertanyaan lanjutan
a.
Apakah hanya itu mata pencaharian warga
disana?
b.
Apakah tidak ada keterampilan lain yang
dimiliki untuk lebih meningkatkan kehidupan mereka?
Dari
pertanyaan diatas dapat di peroleh informasi kalau ada juga dari sebagian kecil
dari masyarakat disana pergi merantu ke
luar negeri dan menjadi tki. Dan bukanya mereka tidak memiliki keterampilan
lain akan tetapi ke keterbatasan SDM dan kemampuan financial
VI.
Pertanyaan refleksi
Pertanayan yang belum terjawab dan yang
masih membuat penulis bingung atau
ragu adalah seluas lahan pertanian yang
ada disana kenapa bisa hampir sebagian besar masyarakat disana menjadi buruh
dan tidak ada yang memiliki lahan pertanian mereka hanya menjadi buruh kenpa
bisa terjadi seperti itu.hal itu yang masih menjadi pertanyaan besar dalam
benak penulis.
Adapun kegiatan selama KKP di desa lembar yang dimulai dari hari senin tanggal
11 aggustus sampai tanggal 18 september 2014 yaitu sebagai berikut:
1. Memeriahkan hari kemerdekaan RI yang
ke 69 dengan mengadakan beberapa macam lomba yang diantaranya sebagai berikut:
a. Pawai sepeda santai
b. Pukul kendi
c. Lari karung
d. Panjat pinang
2. Ikut serta dalam bidang kesehatan
yaitu ikut berfartisipasi dalam posiandu bersema dengan kader-kader yang ada
untuk mengetahui keadaan dan kondisi kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak-anak yang ada disana.selain itu
juga setiap hari minggu pagi kita
mengadakan senam sehat untuk bersama masyarakat setempat.
3. Keikut sertaan Dalam bidang pendidikan yang
formal maupun yang non pormal yaitu
sebagai berikut:
a. Membantu mengajar di MI dan MADRASAH
yang ada di sana
b. Membantu mengajar membaca Al-Qur’an di TPQ yang ada disana
4. Keikut sertaan dalam bidang
pengembangan masyarakat atau bentuk sosialisasi
yang pernah di adakan yaitu Pelatihan membuat pisang kerispi dan bolu kukus yang diharapkan mampu memberikan
keterampilan untuk berwirausaha dan mampu memberikan pemasukan bagi ibu-ibu
rumah tangga atau pun remaja- remaja yang ada disana. Kemudian juga ikut serta
dalam acara yang diselenggarakan oleh desa yaitu pelatihan keterampilan dalam bidang tata boga dan perbengkelan yang
tidak lain agar masyarakat disekitar memiliki keterampilan sehingga bisa
menciptakan lapangan pekerja buat mereka sendiri.
5. Keikut sertaan dalam bidang
pembangunan fisik yang bertempat atau berpusat di kantor desa yang sekaligus
sebagai posko selama KKP berlansung. Adapun pembanggunan yang pernah di
laksanakan dintaranaya sebagahai berikut:
a. Berbenah dikantor desa dengan
melakukan pembersihan dihalaman desa yang dilakukan setiat hari
b. Mengecat dinding depan kantor desa yang sudah kusam dan
memudar agar lebih cerah lagi dan orang- orang bisa melihat keberadaan kantor
desa yang lumanyan terpencil yang jauh dengan rumah masyarakat.
c. Penanaman pohon kelapa,cabe,pepaya
dan jenis-rempah- rempah seperti lengkuas
Di antara kegiatan di atas, penulis khususkan laporan individu KKP pada
pendidikan non formal yaitu TPQ, hal ini disebabkan karena penulis lebih banyak
melakukan tugas lapangan di TPQ tersebut. Kondisi anak didik di TPQ, disana
sepengetahuan penulis sangat memprihatinkan, terbukti dengan masih banyak
santri – santri yang belum bisa membaca sekaligus didukung dengan kualitas guru
yang belum memadai karena guru – gurunya hanya satu orang saja serta didukung
dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal inilah yang membuat
penulis untuk memberikan laporan demi perbaikan bersama.hambatan yang sering
dihadapi adalah banyaknya santri yang belum bisa baca Al-Qur’an dan cara
membaca Al-Qur’an yang baik dan benar
serta adap membaca al-qur’an kemudian
di tambah dengan pasilitas yang kurang memadai seperti kekurang alqu’an yang
disebabkan banyak yang rusak dan iqro’ yang jumlahnya sangat minim sehingga
banyak santri yang harus rela berbagi dengan temannya atau satu berdua..hal
yang pernah dilakukan adalah pertama memberikan perhatian lebih terhadap
santri yang kurang aktif dalam belajar membaca al-qur’an,serta
memberikan motivasi serta mengajarkan bagaimana cara atau adab dalam membaca
alqur’an dan memberikan bantuan iqro’ dan al-qur’an untuk lebih menujang sarana
dan prasarana untuk kelancaran selama proses belajar mengajar di TPQ tersebut.
Demikian laporan individu yang penulis bisa laporka
semoga dengan adanya kegiatan kuliah kerja partisipatif (KKP) ini dapat menjadi motivasi bagi para santri – santri
disana sehingga mereka dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
Kode
file : c
Judul : wawancara saat sensus penduduk
Informan : inak mahni
Lokasi : Rt.07 Dusun Bakong Dasan
Waktu
: Sabtu, 27
September 2014/jam : 16.00 WITA
I.
Suasana
Pada sore tepat jam
16.00 Wita saya tiba di Rt 07 dusun
bakong dasan,disana kami melihat didekat pemukiman warga terdapat pure dan
tempatnya sangat sepi dan terpencil dari Rt yang lainnya karena hasil
perpecahan dari dusun dasan daye. Pada saat saya sampai disana saya melihat
sebagian warga disana sedang sibuk bekerja membuat penampungan air wc dan
anak-anak kecil yang sedang asyik bermain bersama.
Sebelumnya saya merasa
sungkan untuk masuk ke pemukiman warga tersebut namun saya membranikan diri
untuk bertanya apakah benar wilayah ini merupakan wilayah Rt 07 kepada seorang
perempuan paruh baya beliau bernama
inak mahni.
Kami langsung
mengutarakan niat kedatangan kami ke Rt tersebut bahwa kami datang untuk
melaksanakan salah satu tugas yang diamanahkan oleh pak kepala desa dan bapak
kadus yaitu untuk mendata penduduk yang ada disana, mereka langsung mengerti
dengan apa yang kami sampaikan dan mengajak kami untuk duduk diteras rumah inak
mahni sementara warga yang lainnya langsung pergi untuk mencari kartu keluarga
yang kami butuhkan untuk melakukan pendataan.
II.
Catatan hasil wawancara
Pertanyaan yang sempat
saya lontarkan pada inak mahni yaitu :
1. Apa
pekerjaannya ?
2. Apa
mata pencaharian warga disana ?
Inak mahni merupakan
seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang putra dan seorang putri.
Beliau bekerja sebagai buruh tani di sawah-sawah milik warga, sebagian warga
disana juga menggantungkan hidupnya dengan hasil buruh selam sehari sebesar Rp.
20.000’00, ada juga yang pergi bekerja sebagai TKI.
Dengan penghasilan yang
minim seperti ini mengakibatkan masih banyak warga di tempat tersebut belum
memiliki kartu keluarga (KK), sehingga mereka tidak tahu berapa umur
anak-anaknya bahkan umurnya sendiripun tidak mereka ketahui.
Pertanyyan lanjutan
1. Berapakah
jarak tempat ibu bekerja dari rumah ?
2. Kendaraan
apa yang digunakan untuk pergi bekerja ?
Ibu mahni bekerja disawah dengan
jarak tempuh dari rumah kurang lebih sejauh 1 km. Ibu mahni pergi bekerja
dengan berjalan kaki. Sebagian warga disanapun pergi bekerja dengan berjalan
kaki dan ada juga yang memakai sepeda, dan sepeda motor.
2. Hasil-hasil penerapan tehnik dan metode PRA
Sehubungan dengan berakhirnya salah satu
tugas akdemis yaitu belajar dan bekerja bersama masyarakat dalam bingkai Kuliah
Kerja Partisipatif (KKP) di Desa Lembar Kec. Lembar Lobar- NTB selama 35 hari
dengan menggunakan pendekatan teknik PRA , ada beberapa hal yang dapat kami
capai diantaranya :
a.
Topik Rapat/diskusi per- teknik PRA yang
dilaksanakan: Ada beberapa topik rapat/diskusi yang menjadi bahan kajian pada
pelaksanaan teknik PRA, antara lain :
1)
Rapat tentang Program Kerja KKP IAIN
Mataram desa Lembar tahun 2014
2)
Rapat/diskusi teknik dan mekanisme
perayaan HUT RI ke 69
3)
Rapat/diskusi dalam masalah intern KKP
4)
Rapat/diskusi tentang pembagian tugas
dan tanggung jawab
5)
Rapat pelaksanaan pelatihan membuatkue
bolu kukus dan pisang krispi
6)
Rapat kegiatan harian dan partisipan
7)
Rapat evaluasi dalam pelaksanaan program
yang telah berlangsung
b.
Gambar / visualisasi hasil (per teknik
PRA)
1) Direct
observation
Teknik
ini bertujuan untuk melakukan cross-cek terhadap jawaban masyarakat tentang informasi
yang didapat. Dalam hal ini kami menerapkannya ketempat- tempat yang terkait
langsung dengan informasi yang telah diberikan. Karena untuk mengetahui dengan
lebih jelas keadaan yang sebenarnya dilapangan agar dapat diambil tindak lanjut
unutuk menyikapi keadaan yang ada.
Sesuai
dengan data- data yang diperoleh direct observation antara lain kami laksanakan
ke beberapa tempat, seperti ke sekolah-sekolah, dusun-dusun, masjid- masjid dan
sebagainya.
Langkah
selanjutnya adalah mendatangi masyarakat untuk mewancarai mereka tentang
permalahan yang mereka hadapi.
2) Focus
group discussion
Teknik
ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal- hal yang
bersifat khusus secara mendalam dengan tujuan memperoleh gambaran terhadap
suatu masalah dengan lebih terperinci. Hsil FGD yang kami dapatkan kemudian
kami laksanakan yaitu terkait tentang masalah usaha- usaha yang ditekuni
masyarakat seperti jual beli, membentuk kelompok-kelompok ternak,Nelayan dan
kelompok kelompok tani.
3) Pemetaan
(Maping)
Pemetaan merupakan
kegiatan menggambarkan kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini bertujuan
untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah desa beserta
lingkungannya.
4) Kalender
Musim (Seasional Calender)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan utama masalah, dan kesempatan dalam siklus tahunan yang
dituangkan dalam
bentuk diagram. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui pola
kehidupan masyarakat pada siklus musim tertentu. Dalam hal ini kami mengangkat
topik tentang kalender ketersediaan pakan dan pola pemeliharaan ternak di Dusun
Bakong dasan.
5)
Penelusuran Desa
(Trans-Sector)
Adapun Penelusuran desa
merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung
lingkungan dan keadaan sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dalam hal ini kami
memfokuskan pada dusun Kebon Bongor dengan topik Transek Perkembangan Agama.
6)
Hubungan Kelembagaan
(Venn Diagram)
Teknik ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan intruksional antara masyarakat dengan berbagai lembaga yang
terdapat di desa. Sehingga dapat diketahui pengaruh masing- masing institusi
dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa yang ingin
dicapai oleh masyarakat dari masing-masing lembaga tersebut.
7)
Alur Sejarah (Time
Line)
Time line merupakan teknik
penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang
pernah dialami pada alur waktu tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai
adalah mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi
beberapa topik penting.
8)
Bagan Perubahan dan
Kecendrungan (Trand and Change)
Penerapan teknik
trand and change
bertujuan menfasilitasi masyarakat dalam menggali perubahan dan
kecendrungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu ke
waktu. Dalam hal ini kami mengambil topik bagan perubahan dan kecendrungan
jumlah masjid, mushalla dan majlis taklim di desa Lembar
9)
Bagan Peringkat
(Matrix Rangking)
Bagan peringkat adalah suatu
teknik PRA yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang
telah diidentifikasi dalam bentuk rangking/ scoring atau menempatkan topik
menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat. Tujuannya adalah untuk
membuat urutan prioritas ‘pilihan’ bagi masyarakat.
Judul : wawancara tak di sengaja di kampung kebon
bongor
Informan : ibu rakmah
Lokasi : di depan rumah ibu rakmah
Waktu : 21 september 2014/jam 16 : 30 wita
1.
Suatu
sore kami bergegas menuju kampong terdekat, derap langkah kami mulai melangkah
pelan ketika kami mulai menginjakkan kaki di perkampungan setempat. Kami pun
tertegun melihat di kampong tersebut (kampong kebon bongor) ternyata terdapat
tambak ikan yang sangat luas, dengan penuh rasa ingin tahu, kami pun bergegas
menuju rumah warga yang dekat dengan tambak ikan tersebut untuk bersilaturrahmi
sekaligus menjawab rasa ingin tahu kami terhadap tambak ikan itu. Suasana
kampong yang cukup sepi, di waktu sore hari serta keleluasaan kami bertanya
kepada narasumber dikarenakan pada sore hari mereka hanya melakukan aktifitas
yang ringan. Dengan suara yang pelan serta tetap menjaga kesopanan dan berusaha
untuk tampil baik karena kami sadar membawa nama baik almamater, dengan senyum
ramah seorang ibu menyapa kami dan mempersilahkan kami untuk mampir sejenak ke
rumahnya dan pertanyaan pun bergulir.
“maaf bu’ ibu asli sini..?
“ oh iya nak,, ibu asli sini
“tambak ikan yang luas itu pemiliknya siapa bu’,,?
Orang sini..?
“tambak ikan itu milik seorang bos nak, bukan orang
sini, jadi kami hanya sebagai penjaga sekaligus pengelola di sini,.
“(kami pun terdiam sejenak), owh gitu bu’.. Terus
sawah-sawah luas yang di tanami jagung ini milik penduduk sini..?
“ tidak na’.. Jadi semua sawah itu milik orang luar desa
sini, kami hanya sebagai buruh di sini, sama halnya dengan sapi-sapi yang ada
di sekitar sini, itu juga bukan milik kami nak, kami hanya sebagai pengembala
dan sistem yang kami pakai yaitu sistem bagi hasil,.
“(kami pun kembali terheran-heran) jadi, pekerjaan
semua warga sini hanya sebagai buruh bu’!!?
“(ibu rakmah kembali menegaskan), iy nak, rata-rata
mata pencaharian penduduk sini sebagai buruh nak,
“(terdiam dan termenung sejenak)
“(ibu rakmah pun terdiam dan tersenyum)
“(tersenyum dan bergegas untuk pamitan karena adzan
magrhib telah berkumandang) makasih buk atas waktunya dan kami juga di kasih
mampir sekaligus di bolehkan untuk sedikit mewawancarai ibuk, sekali lagi
makasih buk.. (melempar senyum dan bersalaman)
“(membalas senyum kami dengan ramah) owh iya nak
sama-sama, kapan-kapan silahkan kesini lagi nak...
“(dengan menjaga kesopanan) iya buk.. Makasih.. Oh iya
ibu namanya siapa, kita keasyikan ngobrol jadi lupa nanya nama ibu..?
“ ibu namanya rakmah nak..
“ owh nggih bu’ makasih nggih bu’.. Assalamualaikum..
“(ramah) waalaikum salam.. Wr wb..
(kami pun bergegas menuju posko 105 di kantor desa
lembar untuk bersegera menunaikan kewajiban kepada sang pencipta).
Judul : wawancara seputar pendidikan anak-anak
kampung kebon bongor
Informan : pak sulaiman
Lokasi : di halaman rumah pak sulaiman
Waktu : 14 agustus 2014/jam 17: 00 wita
sesuai
dengan tujuan kami berada di lembar desa lembar yaitu belajar dan bekerja
bersama masyarakat tercakup di sana kata sosialisasi, maka pada sore hari itu
kami pun kembali bergegas untuk bersosialisasi dengan masyarakat setempat
setidaknya untuk mencari tahu latar belakang desa setempat dari setiap sisi
kehidupan mereka.
Kami perlahan berjalan meninggalkan posko menuju
kampung bongor menyusuri lapangan dan melewati kawanan ibu-ibu serta anak-anak
sampai dewasa yang ikut serta bermain sepak bola sekaligus yang lainnya yang
hanya sekedar meramaikan lapangan dan pertandingan, langkah kami kadang
tersedat karena kami harus menyapa ibu-ibu yang kebetulan berada di lapangan
sekaligus menyapa anak-anak untuk sekedar mensosialisasikan acara lomba
agustusan yang di adakan peserta kkp bekerja sama dengan pihak desa, hal
tersebut kami lakukan untuk menumbuhkan semangat anak-anak untuk mengikuti
lomba-lomba yang kami adakan meskipun pamflet telah kami sebarkan.
Langkah kami pun kembali terhenti di depan halaman
salah seorang warga,
“ (senyum ramah, salam dan menyapa) assalamualaikum...
Pak..
“(membalas senyum kami) iya waalaikum salam...
“maaf pak, kata anak-anak di sekitar sini, katanya
bapak pengajar di tpq sini..?
“ owh iya nak, bapak pengajar di tpq tersebut, ini dr
kkn mana nak..?
“kami dari kkp iain mataram pak..
“owh... Berapa lama nak di sini,,? Dan kalian
tinggalnya dimana..?
“jadi, kami di sini hanya satu bulan setengah pak..
Soalnya kami di sini bukan kkn tapi kkp atau kuliah kerja partisipatif, belajar
dan bekerja bersama masyarakat apa yang di kerjakan masyarakat kami juga akan
ikut andil pak..
“ owh begitu nak..
“ iy pak.. Oh iya pak, anak-anak sini sekolah semua
atau gimana...? Soalnya dari keterangan anak-anak yang kami jumpai tadi di
jalan ada yang katanya tidak sekolah lagi.
“ iya nak, anak-anak sini memang jarang yang sekolah,
mereka rata-rata sekolah sampai jenjang sd,
“penyebabnya apa pak..?
“ latar belakang ekonomi, jauhnya sekolah-sekolah
seperti smp, sma dari desa serta lemahnya semangat belajar mereka, alas an
mereka kadang ingin di belikan sepeda motor dulu baru mau sekolah, padahal
orang tua mereka pekerjaannya hanyalah buruh, tapi alhamdulillah anak bapak
kemarin tamat dari ikip,
“ alhamdulillah pak... Tapi mereka rata-rata pernah
sekolah..?
“ iya nak mereka rata-rata sekolah meskipun sampai
jenjang sd, dan yang sampai jenjang selanjutnya hanya segelintir apalagi sampai
jenjang seperti kalian nak, bisa di hitung hanya 2,3 orang..
“(kaget dan sedikit termenung), kemudian bagaimana
dengan anak-anak tpq,,? Mereka cepat tanggap membaca al-qur’an..?
“ alhamdulillah mereka cepat untuk bisa membaca
al-qur’an walaupun ada yang agak lamban, tapi sejauh ini alhamdulillah mereka
rata-rata bisa membaca al-qur’an.
“( adzan maghrib akan segera berkumandang)
alhamdulillah..maaf pak sepertinya adzan magrhib akan berkumandang, kami mohon
pamit dan insya allah kalau di bolehkan kami ingin bantu-bantu mengajar di tpq
pak..?
“ oh silahkan nak... Bapak akan sangat merasa
terbantu,
“(senyum,sopan dan berpamitan serta bersalaman) nggih
makasih pak.. Kalok gitu kami pamit pak... Assalamualaikum...
“(membalas senyum) waalaikum salam wr wb...
Dan kami pun bergegas menuju posko,.
2.
Hasil hasil penerapan tehnik dan metode
PAR
Sehubungan dengan berakhirnya salah satu
tugas akdemis yaitu belajar dan bekerja bersama masyarakat dalam bingkai Kuliah
Kerja Partisipatif (KKP) di Desa Lembar Kec. Lembar Lobar- NTB selama 35 hari
dengan menggunakan pendekatan teknik PRA , ada beberapa hal yang dapat kami
capai diantaranya :
c.
Topik Rapat/diskusi per- teknik PRA yang
dilaksanakan: Ada beberapa topik rapat/diskusi yang menjadi bahan kajian pada
pelaksanaan teknik PRA, antara lain :
8)
Rapat tentang Program Kerja KKP IAIN
Mataram desa Lembar tahun 2014
9)
Rapat/diskusi teknik dan mekanisme
perayaan HUT RI ke 69
10)
Rapat/diskusi dalam masalah intern KKP
11)
Rapat/diskusi tentang pembagian tugas
dan tanggung jawab
12)
Rapat pelaksanaan pelatihan membuatkue
bolu kukus dan pisang krispi
13)
Rapat kegiatan harian dan partisipan
14)
Rapat evaluasi dalam pelaksanaan program
yang telah berlangsung
d.
Gambar / visualisasi hasil (per teknik
PRA)
10) Direct
observation
Teknik
ini bertujuan untuk melakukan cross-cek terhadap jawaban masyarakat tentang
informasi yang didapat. Dalam hal ini kami menerapkannya ketempat- tempat yang
terkait langsung dengan informasi yang telah diberikan. Karena untuk mengetahui
dengan lebih jelas keadaan yang sebenarnya dilapangan agar dapat diambil tindak
lanjut unutuk menyikapi keadaan yang ada.
Sesuai
dengan data- data yang diperoleh direct observation antara lain kami laksanakan
ke beberapa tempat, seperti ke sekolah-sekolah, dusun-dusun, masjid- masjid dan
sebagainya.
Langkah
selanjutnya adalah mendatangi masyarakat untuk mewancarai mereka tentang
permalahan yang mereka hadapi.
11) Focus
group discussion
Teknik
ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal- hal yang
bersifat khusus secara mendalam dengan tujuan memperoleh gambaran terhadap
suatu masalah dengan lebih terperinci. Hsil FGD yang kami dapatkan kemudian
kami laksanakan yaitu terkait tentang masalah usaha- usaha yang ditekuni
masyarakat seperti jual beli, membentuk kelompok-kelompok ternak,Nelayan dan
kelompok kelompok tani.
12) Pemetaan
(Maping)
Pemetaan
merupakan kegiatan menggambarkan kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini
bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah
desa beserta lingkungannya.
13) Kalender
Musim (Seasional Calender)
Teknik ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan utama masalah, dan kesempatan dalam siklus tahunan yang
dituangkan dalam
bentuk diagram. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui pola kehidupan
masyarakat pada siklus musim tertentu. Dalam hal ini kami mengangkat topik
tentang kalender ketersediaan pakan dan pola pemeliharaan ternak di Dusun
Bakong dasan.
14) Penelusuran Desa (Trans-Sector)
Adapun Penelusuran desa
merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung
lingkungan dan keadaan sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dalam hal ini kami
memfokuskan pada dusun Kebon Bongor dengan topik Transek Perkembangan Agama.
15) Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Teknik ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan intruksional antara masyarakat dengan berbagai lembaga yang
terdapat di desa. Sehingga dapat diketahui pengaruh masing- masing institusi
dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa yang
ingin dicapai oleh masyarakat dari masing-masing lembaga tersebut.
16) Alur Sejarah (Time Line)
Time line merupakan teknik
penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang
pernah dialami pada alur waktu tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai
adalah mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi
beberapa topik penting.
17) Bagan Perubahan dan Kecendrungan (Trand and Change)
Penerapan teknik
trand and change
bertujuan menfasilitasi masyarakat dalam menggali perubahan dan
kecendrungan berbagai keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu ke
waktu. Dalam hal ini kami mengambil topik bagan perubahan dan kecendrungan
jumlah masjid, mushalla dan majlis taklim di desa Lembar
18) Bagan Peringkat (Matrix Rangking)
Bagan peringkat adalah suatu
teknik PRA yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang
telah diidentifikasi dalam bentuk rangking/ scoring atau menempatkan topik
menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat. Tujuannya adalah untuk
membuat urutan prioritas ‘pilihan’ bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar